22.1 C
New York
Thursday, July 4, 2024

Pahami! Suplemen Minyak Ikan Berisiko Timbulkan Stroke

Jakarta, MISTAR.ID

Sebagai sumber asam lemak omega-3 yang menyehatkan jantung, suplemen minyak ikan seringkali menjadi andalan. Sekitar 20% orang dewasa yang berusia lebih dari 60 tahun di Amerika Serikat sering menggunakan produk ini dengan tujuan mendukung kesehatan jantung.

Namun, sebuah studi baru menemukan penggunaan suplemen minyak ikan secara teratur dapat meningkatkan risiko stroke pertama kali dan fibrilasi atrium bagi orang-orang dengan kesehatan kardiovaskular yang baik.

Fibrilasi atrium, disebut juga AFib atau AF, adalah jenis aritmia, atau detak jantung tidak teratur, yang sering digambarkan orang sebagai kepakan atau berdebar-debar di dada.

Baca juga: Mengenal Manfaat Minyak Kelapa Termasuk untuk Kecantikan Wajah

“Saya dapat melihat judul utama untuk penelitian ini sebagai ‘Suplemen minyak ikan: Apakah sudah waktunya untuk menghentikannya atau tidak?’” kata ahli jantung Dr. Andrew Freeman , direktur pencegahan dan kesehatan kardiovaskular di National Jewish Health di Denver.

“Saya katakan demikian karena minyak ikan yang dijual bebas sangat jarang direkomendasikan, tidak tercantum dalam pedoman apa pun dari perkumpulan medis profesional, namun itulah yang dikonsumsi kebanyakan orang,” kata Freeman.

Minyak ikan hanya membantu orang yang sudah memiliki penyakit jantung

Studi National Jewish Health di Denver, kata Freeman, telah menganalisis data lebih dari 415.000 orang berusia 40 hingga 69 tahun yang berpartisipasi dalam UK Biobank. Hampir sepertiga dari orang-orang tersebut, yang diteliti selama rata-rata 12 tahun, mengatakan bahwa mereka secara teratur mengonsumsi suplemen minyak ikan.

Baca juga:BLT Minyak Goreng Akan Diberikan Bersama BPNT-PKH

Bagi orang-orang yang tidak memiliki masalah jantung, penggunaan suplemen minyak ikan secara teratur berisiko 13% lebih tinggi terkena fibrilasi atrium dan 5% lebih tingginya risiko terkena stroke.

Freeman menyebut minyak ikan yang dijual bebas memiliki tingkat kemurnian dan konsistensi yang rendah, serta berpotensi mengandung kontaminan dan logam berat seperti merkuri yang terkandung dalam ikan.

“Selain itu, penelitian selama 10 tahun terakhir tidak memberikan hasil positif untuk minyak ikan yang dijual bebas. Dalam beberapa kasus minyak ikan dapat membahayakan, seperti pada kasus stroke dan AFib. Jadi, itu bukan hal baru.” ujarnya.

Faktanya, studi baru tersebut menemukan bahwa orang yang sudah memiliki penyakit jantung di awal penelitian memiliki risiko 15% lebih rendah untuk mengalami fibrilasi atrium hingga serangan jantung dan risiko 9% lebih rendah untuk mengalami gagal jantung hingga kematian ketika mereka rutin mengonsumsi minyak ikan.

Baca juga:Neurolog Sebut Stroke Bisa Dicegah dan Diobati

Sebaliknya, versi resep minyak ikan, seperti Vascepa dan Lovaza, digunakan untuk melawan faktor risiko seperti trigliserida tinggi, sejenis lemak darah, pada orang dengan risiko penyakit kardiovaskular.

“Namun, bahkan pada minyak ikan versi resep yang sangat murni, risiko AFib dan terkadang stroke juga tetap ada dan para dokter bersikap hati-hati mengenai hal itu,” kata Freeman.

“Secara keseluruhan, saya akan mengatakan bahwa hari-hari ketika orang hanya pergi ke toko dan membeli pil minyak ikan dalam jumlah banyak untuk menjaga kesehatan mereka seharusnya sudah berakhir, tetapi minyak ikan mungkin masih memiliki peran bagi orang-orang yang sudah sakit.” tambahnya. (cnn/hm17)

Related Articles

Latest Articles