16.5 C
New York
Friday, June 28, 2024

Menkes: Sumut Belum Punya Dokter Spesialis Bedah Jantung Anak

Medan, MISTAR.ID

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebutkan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) belum memiliki dokter spesialis bedah jantung anak.

Sehingga tidak bisa melakukan operasi jantung anak, dan pasien dikirim ke Jakarta dengan antrian yang panjang.

Adanya operasi jantung anak yang tengah dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik bersama King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) menjadi terobosan untuk menyelamatkan nyawa masyarakat, khususnya anak-anak yang memiliki kelainan jantung bawaan.

Baca juga:Target 23 Anak, RSUP H Adam Malik dan Tim Medis Arab Lanjutkan Operasi Jantung

“Di Indonesia ada sekitar 12.000 anak-anak lahir dengan cacat jantung bawaan. Namun hanya sekitar 6.000 anak yang dapat dioperasi, karena keterbatasan dokter spesialis bedah jantung anak,” kata Budi pada awak media usai meninjau langsung operasi tersebut di Gedung Pusat Jantung Terpadu RSUP H Adam Malik bersama Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Mudi, pada Jumat (28/6/24).

Disebutkan Menkes lagi, ada sekitar 6 ribu anak meninggal setiap tahun karena tidak dapat dioperasi. Karena itu, salah satu upaya pemerintah dengan menyekolahkan dokter menjadi spesialis bedah jantung anak, serta bekerja sama dengan Arab Saudi mendatangkan para dokter ahli melakukan operasi jantung di RSUP H Adam Malik.

“Saya berterima kasih ke Raja Salman yang diwakili Dubes dan King Salman Humanitarian Aid and Relief Center yang sudah mau mengobati menyembuhkan anak-anak kita. Ini sekaligus mengajari dokter-dokter kita untuk bisa bekerja seperti mereka. Karena di Kota Medan sebelumnya tidak bisa melakukan operasi jantung anak ini jadi anaknya dikirim ke Jakarta dan antriannya panjang sekali, mereka menunggu dan bisa meninggal,” terangnya.

Budi berharap, kerja sama dengan luar negeri ini bisa terus dilakukan untuk menolong masyarakat Indonesia yang membutuhkan, juga meningkatkan kemampuan dokter-dokter di Indonesia.

Baca juga:RSUP H Adam Malik Kini Bisa Operasi Cangkok Ginjal Secara Mandiri

“Diharapkan ke depan kita tidak hanya melakukan kerja sama dengan satu negara saja, tapi bisa ke negara lain. Kita mau juga ini dilakukan tak hanya di rumah sakit di Sumut saja, tapi bisa ke daerah lain seperti Sulawesi, Papua dan lainnya,” tutupnya.

Adapun operasi ini telah berlangsung selama sepekan sampai 2 Juli 2024 mendatang dengan target 30 pasien anak. Sebelumnya sudah berjalan operasi jantung tahap pertama pada pasien dewasa dilaksanakan tim medis KSRelief pada 21-26 Mei 2024 lalu di Gedung Pusat Jantung Terpadu RSUP H Adam Malik.

Sementara itu, Faisal bin Abdullah menyampaikan, pihaknya berharap bisa membantu lebih banyak lagi warga Indonesia khususnya anak dengan kelainan jantung.

“Ini jadi strategi Raja Salman untuk bisa menolong banyak anak-anak khususnya di Indonesia. Kita lihat perkembangan dari kerja sama ini dan pasti akan dilakukan lagi,” katanya.

Baca juga:RSUD Siantar Ditawarkan Jadi RS Jantung dan Stroke, ini Respon Konjen RI di Penang

Kerajaan Arab Saudi melalui KSRelief mengirim sebanyak 27 orang tenaga medis pada program operasi jantung tahap kedua ini. Mereka merupakan dokter konsultan bedah jantung, dokter konsultan jantung anak, dokter konsultan anak intensif, dokter konsultan anestesi jantung, perfusionist, terapis, perawat ahli dan teknisi medis.

Acara yang disertai dengan peresmian Modular Operation Theatre (MOT) ini juga dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni dan Direktur RSUP H Adam Malik, Zainal Safri. (anita/hm16)

Related Articles

Latest Articles