MISTAR.ID
Beberapa individu sering menghadapi kesulitan bangun dari tidur di pagi hari. Meski sudah menggunakan alarm atau dibangunkan oleh orang lain. Terkadang, meskipun tubuh sudah berpindah ke posisi duduk, otak tampaknya masih belum sepenuhnya terjaga.
Orang yang mengalami kondisi ini disebut dengan inersia tidur. Apa itu? Inersia tidur berbeda dengan sekadar kelelahan akibat kurang tidur pada malam sebelumnya. Inersia tidur menyebabkan kantuk yang tidak segera hilang setelah bangun.
Menurut Verywell Health, Minggu (10/12/23), orang dengan kondisi ini mungkin mengalami kesulitan dalam berpikir jernih atau memproses informasi setelah bangun tidur.
Baca juga: Cara Tingkatkan Kualitas Tidur Anak
“Anda mungkin merasa pusing karena pesan dari otak yang mengendalikan keterampilan motorik cenderung lambat mencapai tubuh. Inersia tidur pertama kali diidentifikasi di kalangan pilot Angkatan Udara AS pada tahun 1950-an, yang mengganggu aktivitas mereka dalam menerbangkan jet tempur,” seperti tertulis di Verywell Health.
Meskipun kebanyakan orang masa kini tidak terlibat dalam penerbangan jet tempur, mereka mungkin mengalami gangguan serupa saat menjalankan aktivitas kompleks sehari-hari. Contohnya, kesulitan mengemudi setelah bangun, lupa bahwa jus sudah dituangkan, atau meletakkan barang di tempat yang salah.
“Kondisi mental yang terpengaruh dapat membuat seseorang enggan meninggalkan tempat tidur karena keinginan kuat untuk kembali tidur,” tambahnya. (Verywell Health/hm20)
