17.5 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Konsumsi Protein Berlebih Bisa Sebabkan Masalah pada Ginjal

Karawang, MISTAR.ID

Ternyata, terlalu banyak mengonsumsi protein dapat membuat ginjal sulit bekerja. Hal itu diungkapkan Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan. “Dari aspek gizi, kalau persoalan ginjal itu biasanya terjadi karena orang mengkonsumsi terlalu banyak protein, sehingga ginjal itu mengalami situasi yang berat untuk melakukan proses pencernaan, yaitu protein yang terlalu tinggi,” ujar Prof Ali saat berbincang di Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/10/22).

Prof Ali menjelaskan, gagal ginjal akut adalah kondisi yang baru terjadi dan berlangsung dengan proses yang cepat. Sedangkan gagal ginjal kronis berlangsung secara perlahan dan lama seperti masalah stunting. Dari sisi gizi, gagal ginjal bisa terjadi akibat konsumsi makan berlebihan, khususnya yang memiliki kandungan protein tinggi.

Baca Juga:Kasus Gagal Ginjal Misterius pada Anak Nihil di Siantar, Dinkes Minta Orangtua Tetap Waspada

Menurut Prof Ali, apabila seseorang sudah memiliki riwayat penyakit ginjal, maka harus lebih berhati-hati dalam memilih asupan makanan. “Tapi itu kalau orang sudah mempunyai masalah. Jangan sampai kita mengatakan, ‘Jangan makan protein nanti gagal ginjal.’ Nanti keliru lagi, nanti anak-anak banyak stunting lagi,” kata Prof Ali.

Ali mengatakan, kunci dari menjaga kesehatan organ tubuh, termasuk ginjal, adalah dengan mengonsumsi makanan sehat yang memenuhi anjuran gizi seimbang. “Jadi jangan berlebihan karena kalau makanan itu kan kuncinya moderate is the best, yang sedang-sedang saja itu yang bagus, jangan kurang, jangan lebih. Itu insya Allah membuat kita menjadi lebih sehat,” ujarnya.

Baca Juga:Tanda Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut

Kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada anak, saat ini menjadi perhatian khusus. Penyakit tersebut diduga disebabkan oleh konsumsi paracetamol cair. Menurut Prof Ali, masyarakat diimbau untuk selalu waspada hingga ada aturan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

“Ketika benar-benar penyebab gagal ginjal akut itu teridentifikasi, apakah paracetamol atau bukan, maka sudah pasti ada aturan-aturan yang harus dilakukan. Oleh karena itu kita masih menunggu pemerintah nanti seperti apa tindakannya,” ujar Prof Ali.(antara/hm15)

Related Articles

Latest Articles