14.5 C
New York
Monday, September 9, 2024

Kemenkes Dapati 116 Suspek Mpox, Hanya Hasilnya Negatif

Jakarta, MISTAR.ID

Mpox ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi status darurat global, dan pemerintah kembali menggencarkan surveilans terutama di kelompok rentan.

Sesuai hasil tracing, didapati 114 suspek Mpox atau diduga terkena ‘cacar monyet’.
Dilaporkan paling banyak dilaporkan di DKI Jakarta yakni 45 suspek. Informasi baiknya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan semuanya dinyatakan negatif.

“Belum ada yang terkonfirmasi positif. Yang suspek usai tanggal 14 bulan kemarin sebanyak 116, hanya seluruhnya negatif,” kata juru bicara (jubir) Kemenkes, Mohammad Syahril, pada Senin (9/9/24).

Baca juga:Mpox di Jakarta Sudah Mencapai 59 Kasus

Tracing kasus dan kontra erat tak cuma dilakukan di kota-kota besar, melainkan banyak kota di luar Pulau Jawa.

Ini sebaran kasus suspek di Indonesia yang belum lama ini dinyatakan negatif: DKI Jakarta: 45 suspek, Jawa Barat (Jabar): 17 suspek, Banten: 12 suspek, Daerah Istimewa Yogyakarta: 6 suspek, Sulawesi Selatan (Sulsel): 4 suspek, Kalimantan Selatan (Kalsel): 4 suspek, Papua: 3 suspek, Nusa Tenggara Barat (NTB): 3 suspek, Jawa Timur (Jatim): 3 suspek, Sumatera Selatan (Sulsel): 3 suspek, Jawa Tengah (Jateng): 2 suspek, Sumatera Utara (Sumut): 2 suspek, Kalimantan Utara (Kalut): 2 suspek, Kalimantan Timur (Kaltim): 2 suspek, Kepulauan Riau: 2 suspek, Kalimantan Barat (Kalbar): 1 suspek, Bangka Belitung: 1 suspek, Nusa Tenggara Timur (NTT): 1 suspek, Sumatera Barat (Sumbar): 1 suspek, Bali: 1 suspek, dan Kalimantan Tengah (Kalteng): 1 suspek.

Syahril tak menjelaskan lebih lanjut pemicu sakit 116 kasus suspek Mpox.

Baca juga:88 Kasus Mpox Terkonfirmasi di Indonesia

“Untuk diagnosis akhirnya, dari daerah dan laboratorium memang tak diinformasikan,” ucap Syahril.

Indonesia juga diketahui sedang melangsungkan Indonesia-Afria Forum (IAF), di tengah kebimbangan lonjakan kasus Mpox di Afrika. Pintu masuk terus diperketat dengan menaikkan pengamatan gejala termasuk salah satunya demam, pelaku perjalanan lalu diidentifikasi pada aplikasi ‘SATU SEHAT’ apakah termasuk kelompok yang dibutuhkan menjalani isolasi terlebih dahulu.

“Ada satu suspek di agenda IAF, namun itu panitia, tidak peserta,” kata Syahril. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles