13.6 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Kasus Serangan Jantung Banyak Terjadi Saat Gowes, Ini Penyebabnya

Jakarta, MISTAR.ID

Di tengah pandemi Covid-19, dimana pemerintah kemudian menganjurkan agar kondisi fisik kita selalu sehat dan prima, maka salah satu solusinya adalah memilih olah raga bersepeda atau gowes.

Gowes pun menjadi begitu trend di tengah pandemi virus corona. Hampir di setiap kota, orang-orang berduyun menggohet sepeda, terutama saat hari libur atau menjelang sore.

Hal ini menandakan semakin banyak yang sadar akan pentingnya gaya hidup sehat.

Baca Juga: Saroj Khan, Koreografer Ikonik Bollywood Meninggal Akibat Serangan Jantung

Selain itu, banyak juga yang menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, baik untuk ke kantor atau lainnya. Ini bertujuan untuk menghindari berdesakan di transportasi umum sekaligus olah raga agar kondisi fisik tetap sehat.

Namun, sisi buruknya, makin banyak kabar pesepeda yang kolaps karena serangan jantung saat gowes. Kenapa ya seseorang bisa kolaps saat gowes?

Maraknya laporan tentang seseorang yang kolaps saat gowes diakui oleh ahli jantung dari Siloam Hospital Lippo Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP.

Baca Juga: Tiba di Parapat, Kapoldasu Gowes dan Pantau Situasi Kamtibmas 

Namun menurutnya, hal itu sebenarnya terjadi juga ketika tren bersepeda belum hits seperti sekarang ini. Ketika sedang tren olahraga futsal, banyak juga yang kolaps di lapangan futsal.

“Sekarang ini makin marak, makin banyak laporan lagi gowes lalu dia memang kena masalah kesehatan, seperti kolaps,” jelas dr Vito di live Instagram bersama detikcom, Jumat (24/7/20).

dr Vito mengatakan, kolaps saat bersepeda bisa terjadi karena sebelumnya mereka tidak pernah bersepeda lalu terlalu memaksakan diri, dan mereka juga tidak sadar punya penyakit jantung.

Baca Juga: Puji Anak India Bersepeda Sejauh 1.200 Kilometer, Ivanka Trump Malah Dicemooh

“Itu karena mereka sebelumnya, mungkin nggak main sepeda dan sekarang main sepeda. Sebenarnya intinya, kebanyakan dari mereka punya masalah penyakit jantung tapi mereka tidak tahu sebelumnya, atau penyakit pembuluh darah yang lain,” pungkas dr Vito.

Pemeriksaan atau check up rutin menurut dr Vito bisa mengurangi risiko tersebut. Dengan mengenali kondisi tubuh, maka seseorang bisa lebih mengenali batas-batas kemampuan fisiknya(detikcom/hm02)

 

 

 

 

Related Articles

Latest Articles