8.9 C
New York
Saturday, May 11, 2024

El Nino Bisa Buat Nyamuk Aedes Aegypti Lebih Ganas

Jakarta, MISTAR.ID

Indonesia menjadi salah satu negara yang tidak bisa menghindari El Nino. Selain dampak kekeringan, dampak lain El Nino juga berdampak pada keganasan nyamuk penyebab penyakit demam berdarah (DBD).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr. Imran Pambudi menyebutkan, penelitian menunjukkan nyamuk DBD atau Aedes aegypti betina akan semakin ganas tiga hingga empat kali lebih tinggi di cuaca panas.

“Kalau dilihat jumlah kasusnya dari tahun 1968, pola terjadinya kasus-kasus DBD tinggi pada saat adanya El Nino,” jelas Imran dalam sebuah pernyataan tertulis yang dilihat pada Kamis (15/6/23).

Baca juga: Sebanyak 33 Kasus DBD Menyebar di Dairi, Dinkes: Belum Kategori Endemi

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat tidak lengah dengan DBD. “Terutama pada suhu di atas 30 derajat Celsius. Walau intensitas hujan dan potensi genangan sudah menurun, tetap perlu waspada,” tambahnya.

Dokter Spesialis Anak RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K) menyebutkan, gigitan nyamuk juga harus diwaspadai pada anak. Menurut data Kementerian Kesehatan melaporkan 73 persen dari 1.183 kematian disebabkan demam berdarah dengue pada tahun 2022 adalah anak-anak berusia 0-14 tahun.

Jumlah kematian jauh meningkat dibandingkan dari tahun 2021 dari 705 orang jadi 1.183 orang pada 2022. Menurut Karyanti, setelah digigit nyamuk DBD, penderita akan menunjukkan gejala DBD selang 5 sampai 10 hari kemudian.

Baca juga: Wilayah Kecamatan Tanah Jawa Minim Wabah DBD dan Rabies, Camat: 2 Kasus Sudah Selesai

“Masa inkubasi rata-rata 7 hari sejak gigitan nyamuk sampai timbul gejala. Untuk itu, kita perlu membuat berbagai pencegahan,” kata Karyanti. (berbagai sumber/hm20)

Related Articles

Latest Articles