6.2 C
New York
Thursday, October 17, 2024

Demam Kera Akibatkan Kematian 2 Orang di India

Goa, MISTAR.ID

Kyasanur Disease Forest (KDF) atau ‘Demam Kera’ menewaskan setidaknya dua orang di India bagian selatan. mengakibatkan Fase fatal penyakit ini mengakibatkan kerusakan otak, muntah, dan pendarahan.

Sebanyak 49 orang lainnya telah terinfeksi oleh Penyakit Hutan Kyasanur [KFD], yang diketahui menyebar dengan cepat setelah pelacakan ke tiga distrik terpisah di bagian selatan Goa.

Korban terinfeksi virus–berasal dari keluarga yang sama dengan demam kuning dan dengue–melalui kutu dari monyet yang sakit.

Wabah baru ini telah merenggut nyawa seorang gadis berusia 18 tahun dari distrik Shivamogga dan seorang pria berusia 79 tahun, dari distrik Udupi.

Baca juga: Dirut RSUP HAM: RSU Daerah Dituntut Mampu Layani Kasus Aneurisma Otak

Sebanyak 34 kasus telah dilaporkan di distrik Uttara Kannada, diikuti 12 lainnya di Shivamogga dan tiga orang di distrik Chikkamagaluru, seperti dikutip The Sun dari kantor berita India, PTI.

Kyasanur Forest Disease Virus (KFDV)–sering disebut ‘Monkey Fever’ atau Demam Kera, pertama kali ditemukan pada tahun 1957 pada seekor monyet sakit dari Hutan Kyasanur di Karnataka, India.

Sejak itu, setidaknya 500 orang dilaporkan terinfeksi penyakit tersebut setiap tahun–umumnya mereka yang bekerja dekat atau di dalam hutan.

Wabah ini diduga muncul akibat banyaknya penebangan hutan, sehingga meningkatkan risiko kontak manusia–hewan–kutu.

Baca juga: 5 Minuman Herbal Penghancur Batu Ginjal

Dr Niraj, pejabat kesehatan distrik Uttara Kannada, telah memperingatkan masyarakat agar tidak sembarangan memasuki daerah hutan dekat tempat orang yang terjangkit penyakit ini.

“Mereka yang harus pergi ke hutan diberikan minyak repellent (pengusir) [kutu] yang dioleskan ke bagian-bagian tubuh terbuka, seperti kaki dan lengan. Setelah kembali, harus dicuci dengan baik,” katanya.

Pengobatan dengan vaksinasi dilaporkan telah dimulai di desa-desa tempat virus berasal.

Gejala Demam Monyet

Selain demam tinggi, gejala penyakit ini termasuk sakit kepala, pendarahan dari rongga hidung dan tenggorokan, dan linglung.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, gejala-gejala ini biasanya muncul antara tiga dan delapan hari setelah infeksi.

“Nyeri otot parah dengan muntah, gejala gastrointestinal, dan masalah pendarahan dapat terjadi tiga hingga empat hari setelah awal gejala,” katanya.

Baca juga: Rekomendasi Minuman dan Jus Atasi Perut Buncit

Pasien juga bisa mengalami tekanan darah rendah yang tidak normal dan jumlah sel darah merah dan putih yang berkurang.

CDC mengatakan, beberapa pasien pulih dalam waktu satu hingga dua minggu tanpa komplikasi, tetapi sepuluh hingga 20 persen mengalami gelombang kedua gejala.

“Gejala-gejala ini termasuk demam dan tanda-tanda manifestasi neurologis, seperti sakit kepala parah, gangguan mental, tremor, dan gangguan penglihatan,” jelas CDC.

Satu dari sepuluh yang terinfeksi virus KFD ini disebut berakibat fatal atau kematian. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles