25.5 C
New York
Tuesday, July 2, 2024

Awas Bells Palsy Menyerang, Kenali dan Atasi

Penyebab Bells Palsy

Sampai saat ini para ahli belum ketahui secara pasti penyebab Bells Palsy. Namun, mereka menduga kondisi ini terjadi karena saraf yang mengendalikan otot wajah tertekan atau terganggu.

Selain itu, penyebab kelumpuhan terjadi akibat peradangan infeksi virus, salah satunya  virus herpes.

Perlu kamu ketahui bahwa Bells palsy tidak ada kaitannya dengan stroke. Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya Bells palsy pada wajah:

  • Cedera karena kecelakaan, terjadi karena luka robek pada dagu atau retak pada tulang tengkorak.
  • Kelumpuhan wajah turunan, kondisi ini terjadi pada anak yang terlahir dengan kelemahan atau kelumpuhan pada wajah.
  • Cedera karena operasi, kondisi ini umumnya terjadi saat operasi kelenjar parotis.

Baca juga:Ini 7 Cara Mengatasi Sakit Pinggang Saat Mudik Lebaran

Sementara itu, beberapa penyakit infeksi virus yang dicurigai ada hubungannya dengan bell’s palsy yaitu:

  • Herpes simpleks.
  • Cacar air dan herpes zoster.
  • Mononukleosis menular (epstein-barr).
  • Infeksi sitomegalovirus.
  • Penyakit pernapasan (adenovirus).
  • Campak jerman (rubella).
  • Gondongan (virus gondong).
  • Flu (flu B).
  • Coxsackievirus.

Melansir U.S. National Institute of Neurological Disorder and Stroke, banyak ahli percaya bahwa sesuatu dapat memicu infeksi virus yang tidak aktif, pada dasarnya membangkitkan dan memicu bells palsy.

Jika kamu yang mengalami  stres atau baru saja sakit, itu bisa menjadi pemicu potensial. Begitu juga dengan trauma fisik yang baru terjadi atau bahkan kurang tidur. Kondisi autoimun juga bisa jadi pemicu lainnya.

Saraf wajah yang bereaksi terhadap infeksi dengan pembengkakan, dapat menyebabkan tekanan di saluran tulang (fallopi) yang dilalui saraf wajah ke sisi wajah.

Peradangan saraf wajah dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke sel-sel saraf. Kerusakan pada saraf kranial dan sel saraf ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot-otot wajah.

Pada kebanyakan kasus Bell’s palsy, kelumpuhan pada satu sisi wajah ini biasanya dapat pulih sepenuhnya. Untuk itu, sebaiknya hubungi dokter untuk memahami kondisi yang dialami.

Faktor Risiko

Ditemukan adanya kaitan antara migrain dengan kelemahan pada wajah dan anggota gerak.

Sebuah penelitian tahun 2015 mengungkapkan bahwa orang yang mengidap migrain mungkin berisiko lebih tinggi terkena Bells Palsy.

Baca juga:Tingginya Paparan Sinar Matahari Bisa Sebabkan Katarak  

Selain itu, Bells Palsy lebih sering terjadi pada:

  • Orang berusia 15-60 tahun.
  • Mereka yang mengidap diabetes atau penyakit pernapasan bagian atas.
  • Wanita hamil, terutama pada trimester ketiga.
  • Memiliki infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek

Serangan berulang dari Bell’s palsy jarang terjadi. Namun, dalam beberapa kasus, ada riwayat keluarga dengan serangan berulang, menunjukkan kemungkinan Bell’s palsy memiliki kecenderungan genetik.

Related Articles

Latest Articles