23.5 C
New York
Sunday, June 30, 2024

Kenapa Suhu Udara Terasa Lebih Panas dari Pembacaan Termometer?

Medan, MISTAR.ID

Temperatur di beberapa wilayah Indonesia termasuk di dunia terasa lebih panas dari yang tertera di prakiraan cuaca. Kondisi ini dikenal dengan istilah RealFeel Temperature atau Feel-Like Temperature.

Dikutip dari berbagai sumber, kondisi ini adalah temperatur yang dirasakan manusia berdasarkan suhu udara, kelembapan, dan faktor-faktor lain seperti kecepatan angin serta sinar matahari.

Kelembapan udara (humidity) mempengaruhi temperatur yang dirasakan manusia. RealFeel Temperature akan terasa, baik itu pada suhu panas maupun dingin.

Baca juga: Ilmuwan Khawatirkan AI Akan Jadi Bencana Bagi Umat Manusia

Temperatur yang terasa panas bermula dari suhu udara tinggi. Kondisi ini kemudian bertemu dengan kelembapan udara tinggi (udara sekitar yang mengandung banyak uap air).

Hal ini membuat keringat tidak bisa menguap cepat. Alhasil temperatur akan terasa lebih panas daripada data yang tertera pada termometer.

Sebaliknya, temperatur udara akan terasa lebih dingin pada saat hari panas tetapi kelembapan udara rendah . Itu karena uap air di sekeliling kita tidak banyak sehingga keringat akan menguap lebih cepat,

Lalu, mengapa kelembapan di Indonesia cenderung tinggi?

Tingkat kelembapan di sebagian besar wilayah Indonesia cenderung lebih tinggi dibanding wilayah lainnya karena dikelilingi oleh lautan yang hangat.

Baca juga: Covid-19 Varian FLiRT Ngamuk di India, Jari Tangan Berubah Jadi Ungu

Indonesia masuk dalam wilayah tropis dengan pemanasan dari sinar matahari tinggi. Curah hujan tinggi juga meningkatkan uap air di udara. Vegetasi pada hutan hujan meningkatkan uap air dari proses evaporasi.

Informasi prakiraan suhu dari BMKG merupakan kondisi temperatur udara sebenarnya. Namun, ketika kelembapan tinggi maka suhu yang dirasakan akan lebih panas dibanding yang tertera. (mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles