17.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Hasto Kristiyanto: Kampus Harus Miliki Gelora Kepemimpinan

Medan, MISTAR.ID

Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan kuliah umum bertajuk ‘Indonesia dalam Geopolitik Global’ dengan menghadirkan Tokoh Nasional Hasto Kristiyanto sebagai narasumber, bertempat di Auditorium USU, Senin (14/3/22).

Hasto mengatakan, semangat berdikari membangun Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan dengan melahirkan mahasiswa yang tak hanya memiliki semangat kepemimpinan, namun juga menguasai ilmu pengetahuan serta melakukan riset dan inovasi. “Untuk menuju itu, kampus harus memiliki gelora semangat kepemimpinan agar siap menghadapi 2054 yang akan datang,” ujarnya.

Hasto menjelaskan, untuk membangun kesadaran bahwa Indonesia ini lahir untuk pemimpin dan untuk menjadi pemimpin harus dimulai dengan tradisi intelektual, dimana kampus harus menjadi pusat acuan bagi Indonesia Raya melalui penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi.

Baca juga: USU Siap Kembangkan RS Gigi dan Mulut Jadi Unit Bisnis

“Kita menatap Indonesia Emas 2045 dan sekarang harus kita gelorakan. Tanpa spirit kepemimpinan itu, kita tidak punya energi gerak dalam membangun seluruh sumber daya yang kita miliki untuk mewujudkan nasional interest tersebut,” katanya. Selanjutnya, Hasto menyampaikan agar masyarakat Indonesia belajar dari negara lain, kemudian menerapkannya sesuai dengan kultur Indonesia.

“Harapannya kampus bergelora semangat kepemimpinannya karena jika ketika kita kaya tanpa penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi, maka tidak mungkin berdikari. Kita harus belajar dari negara lain kemudian kita terapkan sesuai dengan kultur Indonesia, dan kita mulai dari kampus,” sebutnya.

Rektor USU Muryanto Amin dalam sambutannya mengatakan, dunia saat ini harus fokus terhadap upaya pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi, serta situasi perang yang dipicu oleh konflik negara-negara di dunia. Dimana, yang terbaru adalah konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina, yang dikhawatirkan banyak kalangan akan berdampak secara global.

“Dampak yang paling dicemaskan dunia saat ini adalah terbukanya peluang digunakannya senjata pemusnah massal seperti nuklir di dalam konflik tersebut. Semoga kecemasan ini tidak akan terjadi dan kita semua masih dapat memandang dan membangun dunia yang lebih baik di masa depan,” ucapnya.

Baca juga: Rektor USU Lantik Kaprodi Arsitektur Fakultas Teknik

Muryanto menegaskan, bagi Indonesia perang di Ukraina akan memberikan pengaruh politik dan ekonomi yang mengharuskan pemerintah untuk mengkalkulasi ulang strategi kebijakan serta program pemulihan ekonomi dan reformasi struktural yang menjadi fokus pemerintah di tahun 2022. “Indonesia harus bersiap menghadapi berbagai disrupsi tersebut, baik dari sisi ekonomi, sosial, stabilitas politik, bahkan terhadap akses pendidikan,” tukasnya.

Muryanto menambahkan, saat ini dunia tengah menghadapi sejumlah persoalan pelik yang menuntut manusia untuk berjuang lebih keras mengerahkan kemampuan pikir dan daya analitis serta inovasinya. “Manusia harus mampu membuat terobosan baru dalam berbagai bidang penting, yang diharapkan mampu menghempang dan menangani seluruh ancaman tersebut,” pungkasnya. (ial/hm09)

 

Related Articles

Latest Articles