14.5 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Apa Yang Terjadi Pada Paru-paru Ketika Terpapar Covid 19 ?

Pandemi covid 19 yang bermula pada akhir tahun 2019, memiliki gejala yang mirip dengan pneumonia tanpa diketahui penyebabnya. Gejala seperti pneumonia ini kemudian diketahui penyebabnya yaitu karena jenis virus baru yang dinamakan SARS-COV-2 atau Sindroma pernafasan akut yang parah Coronavirus 2, yang kemudian dikenal sebagai covid 19. 

WHO menyatakan penyakit ini sebagai pandemi. Menurut WHO, 80% orang yang menderita covid 19 pulih secara efektif tanpa memerlukan perawatan khusus. Namun, satu dari enam orang, menderita penyakit parah yang menyebabkan kesulitan bernapas. 

Bagaimana Covid 19 Bisa Menyebabkan Pneumonia ?

Menurut Prof John Wilson, seorang dokter pernapasan di Royal Australian College, ketika orang yang menderita virus corona mengalami demam dan batuk, hal ini menunjukkan bahwa virus telah mencapai saluran pernapasan, terutama saluran udara yang berperan dalam transmisi keluar masuknya udara di paru-paru. 

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa infeksi virus ini dapat menyebabkan peradangan pada lapisan pernapasan. Peradangan ini mengakibatkan iritasi di sepanjang saluran pernafasan. Jika saluran nafas terinfeksi, akan mengakibatkan sekresi materi meradang di dalam kantung udara.  Ketika kantung-kantung saluran napas tersebut meradang, mereka akan berusaha mengeluarkan material yang meradang inike seluruh paru-paru sehingga menyebabkan pneumonia.

Paru-paru yang dipenuhi dengan materi inflamasi ini akan membuat pasien tidakbisa mendapatkan oksigen yang cukup dalam aliran darah. Semakin sedikit asupan oksigen menyebabkan berkurangnya kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen dan mengeluarkan cukup banyak karbon dioksida. Ketidakseimbangan asupan oksigen dan ekskresi karbondioksida inilah yang menjadi penyebab kematian pada kasus covid-19.

Mengapa Pneumonia Covid 19 Itu Berbeda ?

Menurut Prof Christine Jenkins, seorang dokter pernapasan terkemuka dari Australia, pneumonia covid 19 berbeda jika dibandingkan dengan pneumonia bakteri konvensional, yang akan merespon dengan baik terhadap antibiotik. Wilson lebih lanjut menambahkan bahwa pneumonia covid 19 berbeda karena lebih berbahaya,bukan hanya mempengaruhi beberapa bagian paru paru saja tetapi semua bagiannya. Dalam kondisi tertentu, ketika kantung udara meradang, sistem kekebalan kitaakan berusaha memulihkannya. Namun, pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, mekanisme responden pertama tidak mampu mengatasi situasi tersebut. Usia merupakan salah satu faktor penentu kematian akibat pneumonia covid 19. Resiko yang tinggi adalah Orang berusia di atas 65 tahun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan bayi berusia 12 bulan ke bawah. 

Menurut WHO, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau yang menderita tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru, penyakit jantung, diabetes, atau lainnya berisiko tinggi untuk menderita penyakit lebih parah.

Prof Christine Jenkins, menegaskan bahwa, sayangnya sampai sekarang, tidak ada yang banyak dapat dilakukan agar tidak terkena pneumonia covid 19. Pasien yang menderita pneumonia covid 19 juga berisiko tinggi untuk menderita infeksi sekunder karena antivirus dan antibiotik juga diberikan.
Pneumonia akan menyerang sebagian besar orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, oleh karena itu mari kita tingkatkan sistem kekebalan tubuh kita agar bisa melawan penyakit dan infeksi covid 19 ini.

Sumber : Doctor ASKY
Penerjemah : Gustina Hong
Editor : Rika Yoesz

Related Articles

Latest Articles