14.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Imbas Pandemi Covid-19, Omset Penjualan Makanan Kucing Anjlok 50 %

Pematangsiantar, MISTAR.ID 

Pada masa pandemi ini, banyak inspirasi baru muncul, dan semuanya itu lebih terkonsentrasi pada berbagai kegiatan yang dilakukan di rumah saja. Salah satu di antaranya adalah memiliki binatang peliharaan seperti kucing. Hal ini mendorong masyarakat menjadi tidak bosan dalam mengisi waktu luang selama berada di rumah.

Sayangnya, hal itu tidak berdampak pada peningkatan penjualan pakan kucing atau cat food di pet shop (toko dan pemeliharaan hewan).

Putri, seorang pemilik toko Doramon Cathouse di Jalan Seram, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, mengakui, selama pandemi, khususnya makanan untuk hewan peliharaan, penjualannya menurun tajam dibandingkan sebelum ada Covid-19.

Baca Juga: Terpilih Jadi Wabup Indramayu, Lucky Hakim Jual Rumah dan Hewan Peliharaan

“Imbasnya, omset penjualan juga anjlok hingga 50 persen dari sebelum ada wabah virus corona,” ucap Putri, Sabtu (23/1/21).

Katanya, penyebab penurunan omset tersebut akibat susahnya mendapatkan pakan kucing dari tempat produksinya. Disusul tarif pengiriman barang dari luar negeri jerjadi kenaikan.

Akibatnya, harganya pakan kucing tersebut pun juga ikutan naik. Karena harga sudah naik, pedagang itu mengaku enggan membelinya karena takut barang tidak laku, sehingga ia ambil alternatif lainnya dengan menggunakan produk dalam negeri. Sayangnya, produk tersebut kurang diminati para pelanggan.

Baca Juga: Kucing Peliharaan Positif Covid-19 di Inggris

“Produk yang kami jual kebanyakan dari luar negeri seperti, China, Singapura, Malaysia dan Amerika. Produk Indonesia juga ada beberapa tapi kurang diminati,” katanya.

Meski memelihara kucing menjadi salah satu aktivitas yang tergolong digandrungi selama pandemi. Namun, karena ekonomi masyarakat sedang kurang baik, dampaknya daya beli juga jauh merosot.

Jenis kucing peliharaan yang kini lagi trend dan sangat diminati, ada berbagai macam. Diantaranya kucing Maine Coons, Ragdoll, Siamese, American Shortairs, Sphyinxes, Scottish Fold dan lain-lain.

Baca Juga: Kucing dan Musang Hewan Paling Rawan Tertular Corona

Biasanya, ucap Putri, para pelanggan di tokonya membeli pakan kucing itu bisa 3 – 5 Kg dalam seminggu. Tapi sekarang berkurang menjadi 2 – 3 Kg. Begitu pula dengan pakan pendukung lainnya seperti snack atau makanan ringannya terpaksa dikurangi untuk dikonsumsi kucing peliharaan.

“Kalau pelanggan untuk mengadopsi (artinya membeli dengan mahar) kucing masih ada, walaupun sudah mulai terbatas. Itu untuk kualitas medium bagi pelanggan yang kelas menengah ke atas, seharga Rp1,2 juta. Itupun tergantung dari jenisnya,” jelas Putri.

Bahkan, dia terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada dua orang karyawannya akibat dampak pandemi Covid-19. PHK karyawan bukan opsi pertama yang ia lakukan. Putri mengaku kesulitan menggaji karyawan karena keuntungan yang diraup mengalami defisit

“Karyawan yang sudah menikah kebanyakan yang masih bekerja. Tapi Alhamdulillah, kedua karyawan tadi sudah dapat kerja kembali ditempat lain.  Kamipun tidak ingin melakukan ini, tapi keadaan yang membuat kami harus melakukannya,” katanya.(yetty/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles