9.3 C
New York
Friday, October 18, 2024

Ilmuwan Berikan Petunjuk Baru Penyatuan Sperma dan Sel Telur

Wina, MISTAR.ID

Seperti apa sperma dan sel telur menyatu sudah lama menjadi teka-teki.

Hanya teranyar riset terbaru kini para ilmuwan di Austria memberikan petunjuk baru, yang menampilkan pembuahan bekerja ibarat kunci dan gembok di semua kerajaan vertebrata, mulai dari ikan sampai manusia.

“Kami mendapati mekanisme ini yang betul-betul mendasar di semua vertebrata sejauh yang diketahui,” sebut Andrea Pauli di Institut Penelitian Patologi Molekuler di Wina, seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca juga:Ilmuwan Berhasil Buat Model Embrio Manusia Tanpa Sperma

Tim ahli menemukan jika 3 protein pada sperma bergabung untuk membentuk seperti kunci yang membuka sel telur, yang memungkinkan sperma menempel di dalamnya.

Temuan itu diambil dari riset pada ikan zebra, tikus, dan sel manusia, menunjukkan bagaimana tahapan ini sudah berlangsung selama jutaan tahun proses evolusi. Hasil itu dipublikasikan pada Kamis (17/10/24) di jurnal Cell.

Para peneliti sebelumnya telah mengetahui perihal 2 protein, yakni di permukaan sperma dan membran sel telur. Bermitra dengan kolaborator internasional, lab Pauli memakai alat kecerdasan buatan Google DeepMind, Alpha Fold, untuk menyokong mereka mengidentifikasi protein baru yang memungkinkan kemitraan molekuler pertama antara sperma dan sel telur. Mereka juga menampilkan cara kerjanya pada makhluk hidup.

“Sebelumnya belum diketahui bagaimana protein bekerja sama menjadi 1 tim untuk memungkinkan sperma dan sel telur saling mengenali,” ucap Pauli.

Baca juga:Diet Sehat Berpengaruh Cepat Pada Kualitas Sperma

Para ahli masih belum tahu bagaimana sperma benar-benar masuk ke dalam sel telur usai menempel dan berharap bakal bisa menelusuri suatu hari nanti.

Hingga akhirnya, bilang Pauli, pekerjaan semacam itu dapat membantu ilmuwan lain mengerti infertilitas dengan lebih baik atau mengembangkan metode pengendalian kelahiran baru.

“Pekerjaan itu mempunyai target, utamanya untuk pengembangan alat kontrasepsi laki-laki pria,” kata David Greenstein, seorang ahli genetika dan biologi sel di Universitas Minnesota yang tak terlibat langsung dalam riset dimaksud.

“Riset terbaru ini juga menggarisbawahi pentingnya Hadiah Nobel dalam bidang kimia tahun ini,” imbuhnya. (kcmtv/hm16)

Related Articles

Latest Articles