15.8 C
New York
Wednesday, September 11, 2024

Cuaca Tak Stabil, Harga Andaliman di Toba Tembus Rp300.000/Kg

Toba, MISTAR.ID

Buah andaliman yang identik dan kental dengan bumbu masakan untuk masyarakat Batak, sudah memasuki harga tertinggi dengan menjual tiga (3) kilogram sudah mampu membeli setengah gram emas.

Beberapa faktor yang menyebabkan harga andaliman melambung tinggi secara signifikan disebabkan kondisi cuaca yang tidak stabil, terlebih saat ini hasil panen buah andaliman memasuki musim trek (sambang), ditambah permintaan pasar yang mengalami peningkatan.

Sesuai keterangan beberapa pedagang bumbu masakan dan pembeli di Pasar Porsea, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, sudah sebulan terakhir harga andaliman selalu merangkak naik.

Lina Tampubolon, pedagang bumbu masakan tak menampik harga andaliman dihargai untuk pembeli bervariasi, antara Rp250.000 hingga Rp300.000 tergantung dari mana mereka membeli barangnya.

Baca Juga : Harga Andaliman di Simalungun Tembus Rp250 Ribu per Kilogram

“Kami pedagang membeli dari toke dengan harga bervariasi dengan harga Rp220.000 dan Rp250.000, sehingga tentu saja harga jual di Pasar Porsea harganya berbeda-beda,” ujar Lina, Rabu (11/9/24).

Menurutnya, harga andaliman saat ini sudah ditahap harga yang tidak wajar dan sangat sulit dijangkau oleh ekonomi masyarakat, padahal bumbu andaliman harus disertakan dalam setiap resep masakan dan apabila tidak disertakan masakan serasa hambar di lidah.

“Jangankan masyarakat, kami pedagang juga kelabakan menyediakan modal dagangan. Belanja tiga kilogram andaliman setara setengah gram emas Rp750.000, dan lebih parah masyarakat serta pelaku usaha kuliner belanja tiga kilogram Rp900.000, melebihi setengah gram emas,” tandasnya.

Dampak dari harga yang melambung tinggi, andaliman di Pasar Porsea bisa dikatakan langka dan sulit didapatkan. Hanya beberapa pedagang yang berani menjajakan, itupun hanya seadanya saja. Kondisi seperti itu disebabkan pedagang takut merugi karena minim pembeli. (nimrot/hm24)

 

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles