Pematangsiantar, MISTAR.ID
Peruntukan lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gurilla, Kota Pematangsiantar, sampai saat ini belum dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Bulan Desember 2023 lalu, pemerintah telah menyelesaikan proses pembelian atau ganti rugi lahan seluas 4,1 hektar itu
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Pematangsiantar yang dipercaya sebagai pengelola, belum angkat bicara perihal rencana pengoperasian lahan. Tak ada penjelasan yang diterima dari Kadis Pardomuan Nasution, meski telah dilayangkan konfirmasi sejak 17 Agustus 2024 lalu.
Baca juga:Dinsos P3A Siantar Upayakan Percepatan Operasional TPU Gurilla
Padahal, TPU tersebut menjawab kebutuhan masyarakat akan lahan pemakaman yang cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir di kota Sapangambei Manoktok Hitei. TPU sendiri tercipta setelah penantian puluhan tahun oleh Pemko Pematangsiantar.
“Tupoksinya (memang) ada di Dinsos P3A,” sebut Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D), Dedi Idris Harahap, pada Selasa (20/8/24).
Namun, kata dia, Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani berpesan agar lahan dapat digunakan sebelum memasuki tahun 2025 mendatang. Mengingat, konsep TPU yang berada di Kecamatan Siantar Sitalasari itu untuk semua agama.
“Pesan dan harapan pimpinan, agar lahan TPU bisa segera dirasakan langsung oleh masyarakat,” ucap Dedi.
Baca juga:Catat, Ini 4 TPU yang Dikelola Pemko Siantar
Dia merinci, lahan dapat digunakan walau pembangunan belum 100 persen. Dia mencontohkan, pembangunan jalan menuju TPU maupun pagar yang belum rampung akan dapat dilakukan secara bertahap ke depannya.
“Terpenting masyarakat sudah mengetahui mana blok-bloknya di TPU terlebih dahulu. Sehingga kalau ada (pihak keluarga) yang meninggal bisa langsung dimakamkan di sana,” terangnya.
Pihaknya, sambung Dedi, telah merencanakan masterplan hingga pematangan lahan sebelumnya. Bahkan Pemko Pematangsiantar telah mengundang para tokoh agama, guna menentukan desain atau gambaran TPU Gurilla. (jonatan/hm16)
