Washington DC, MISTAR.ID
Peneliti NASA Lunar Reconnaissance Orbiter memastikan ada gua di bulan. Gua pertama yang ditemukan berada di Sea of Tranquility, sekitar 400 kilometer dari Mare Tranquillitatis. Gua tersebut memiliki lebar setidaknya 45 meter dan panjang antara 30 dan 80 meter.
Peneliti percaya, masih banyak gua di bulan yang belum ditemukan. Dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (23/7/24), gua ini diharapkan bisa menjadi tempat berlindung manusia dari kerasnya lingkungan Bulan, termasuk dari paparan radiasi dan suhu ekstrem.
Dengan mempelajari arsip pengukuran radar dari lubang yang ditemukan di dataran luas tersebut, peneliti mengumpulkan data radar pada tahun 2010 menggunakan panjang gelombang untuk mendeteksi apa yang ada di bawah permukaan.
“Peneliti kemudian menganalisis data tersebut dan menemukan ruang kosong di kedalaman 130 hingga 170 meter di bawah tanah,” jelas peneliti di dalam Jurnal Nature Astronomy.
Baca juga: Ilmuan Ungkap Bulan Masuki Era Baru
“Gua-gua di bulan masih menjadi misteri untuk waktu yang lama. Para ilmuwan sudah memprediksi gua di bulan sejak 50 tahun lalu. Jadi, sangat mengejutkan ketika akhirnya kami dapat membuktikan keberadaan saluran bawah permukaan,” kata salah satu peneliti sekaligus asisten profesor di departemen teknik informasi dan ilmu komputer di University of Trento di Italia, Leonardo Carrer.
Penemuan gua juga dapat mempermudah peneliti mengetahui terkait evolusi dan vulkanisme bulan.
“Gua-gua tersebut merupakan lingkungan unik yang menyimpan sejarah Bulan,” kata seorang profesor telekomunikasi dan direktur Laboratorium Penginderaan Jauh di Universitas Trento, Lorenzo Bruzzone.
