22.4 C
New York
Thursday, July 18, 2024

Mengintip Hingar Bingar Pasar Tradisional Tanah Jawa di Simalungun

Simalungun, MISTAR.ID

Pasar tradisional merupakan jantung utama roda perekonomian masyarakat. Banyak dari masyarakat yang menggantungkan hidupnya di situ. Pasar tradisional sejatinya memiliki ciri khas keragaman produk yang ditawarkan.

Tak hanya menawarkan produk rumah tangga, barang-barang unik yang bernilai corak kebudayaan seperti kerajinan tangan, pakaian adat dan barang-barang antik juga terdapat di sana.

Salah satu pasar tradisional terbesar di daerah Kecamatan Tanah Jawa ialah Pasar Tradisional Tanah Jawa. Pasar ini terletak di Jalan Besar Tanah Jawa – Pematangsiantar, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Pasar ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.

Beragam aktivitas terlihat setiap Senin dan Kamis di pasar tradisional ini. Tak hanya itu, ekspresi para pengunjung pun menghiasi dan mewarnai pasar tersebut. Ramai, satu kata yang cocok untuk mencerminkan pasar tradisional ini yang buka pada setiap hari senin dan kamis. Keberadaan pasar tradisional saat ini sangat dibutuhkan oleh siapa pun, transaksi jual beli berlangsung aktif di sini.

Baca Juga : Libur Tahun Baru, Pasar Tradisional Tanah Jawa di Simalungun Sepi

Pembeli sibuk menawar, sementara penjual tanpa lelah menawarkan dagangannya. Itulah pasar tradisional, tempat masyarakat bersosialisasi sembari menemukan segala macam kebutuhan sehari-hari.

“Pasar Tanah Jawa ini hanya buka pada Senin dan Kamis ini yang buat beda dengan pasar tradisional lainnya yang biasa buka setiap harinya,” ujar Trisna Pasaribu salah satu penjual sayur di Pasar Tanah Jawa kepada Mistar.id, Kamis (18/7/24).

Trisna mengatakan, tak dapat dipungkiri keberadaan pasar tradisional kini memang agak tersaingi pasar modern. “Tetapi pasar tradisional ini tetap memiliki tempat di hati pembeli karena memiliki banyak manfaat, bukan hanya untuk masyarakat sekitar Tanah Jawa saja, masyarakat yang tinggal di luar Kecamatan Tanah Jawa bahkan sering datang untuk berbelanja di sini,” jelasnya.

Sekali lagi, kotor, bau, penuh sampah, dan becek saat hujan mungkin pernah dirasakan saat mengunjungi pasar ini. Apalagi udara panas, sudah biasa. Tetapi, para pedagang mengaku sudah biasa karena memang di sanalah tempat mereka meraup rezeki.

“Kalau keadaan pasar begini, sih, udah biasa,” kata Heri pedagang lainnya di pasar Tanah Jawa.

“Ya mau gimana lagi ya, kita sudah biasa dengan bau sampah seperti ini. Ya nggak cuma itu aja, keadaan pasar pas hujan juga kotor. Kalau saya pribadi nyaman aja dengan kondisi begini. Ya mau gimana lagi namanya kita dagang di sini harus siap terima semuanya,” lanjutnya.

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles