Medan, MISTAR.ID
Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA) Indonesia merayakan Hari Anak Sedunia dengan mengadakan dialog antara anak-anak dan pemerintah, bertujuan untuk menyuarakan isu penggunaan daring berisiko (ESA Online) yang mempengaruhi anak-anak di Kota Medan.
Acara tersebut digelar di Aula Kantor Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB), Jalan AH Nasution, Medan, Minggu (26/11/23).
Eksploitasi seksual anak merupakan tindakan pada anak seringkali berawal bukan karena anak mencari informasi, melainkan karena disodorkan secara tidak sengaja melalui iklan di internet, video atau gambar yang membuat rasa penasaran sang anak memuncak.
Digital Media Communication, PKPA Ayu Lestari mengungkapkan, anak-anak telah menilai perayaan Hari Anak Sedunia sebagai momen yang tepat untuk memberikan suara mereka dalam upaya meminimalisir risiko ESA Online di Kota Medan.
Baca Juga :Â Sejarah Hari Anak Nasional
Kegiatan advokasi direncanakan mencakup kampanye bersama di media sosial, komunitas anak di Kota Medan, serta dialog antara anak-anak dan pemerintah, terutama dalam konteks peran pemerintah lokal dalam mencegah dan menangani masalah ESA Online yang terjadi.
“Kita menginisasi diskusi ini, karena saat ini urgensi ESA. Anak-anak yang terlibat dapat mengadvokasi pemerintah secara diskusi,” ujar Ayu Lestari.
Advokasi anak dalam upaya memperingati Hari Anak sedunia diinisasi PKPA melalui program stoping cyber crime against children. Dalam mendukung kegiatan advokasi anak-anak dalam Hari Anak Sedunia, Global Program akan memfasilitasi dialog antara anak-anak dengan pihak pemerintah.
Sebagai narasumber dalam acara tersebut adalah Kepala Unit Layanan Terpadu PPA Kota Medan Anas Ansor Siregar, serta Perwakilan dari Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara Prima Dewi Gita Pratia, lalu Komunitas Hero of Digital Protection yang diwakili oleh Syofri Ikhwandi Siregar.
Baca Juga :Â Peringatan Hari Anak Nasional 2023, ini Pesan Wali Kota Padang Sidempuan
Dalam dialog ini, hadir Ketua Tim Kerja Pemenuhan Hak Anak, Kepala Tim Perlindungan Perempuan, dan Kepala Tim Perlindungan Khusus Anak dari Dinas P3APMP2KB yang mewakili Kepala Dinas DP3APMP2KB bersama dengan sekitar 50 anak dan orang dewasa dari berbagai sekolah, komunitas, dan lembaga di Kota Medan.
Ayu menegaskan kegiatan ini adalah menyatukan suara anak-anak dengan pemerintah untuk mencegah dan menangani ESA Online di Kota Medan sekaligus memperjelas peran pemerintah lokal dalam penanganan masalah tersebut.
