-1.7 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Pengamat: Kebijakan di Dalam Lapas Perlu Dievaluasi

Medan, MISTAR.ID

Pengamat Sosial Universitas Sumatera Utara (USU) Agus Suriadi mengatakan, masalah di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) di tingkat atas hingga ke bawah sudah carut marut sejak lama. Bahkan, pejabat di lembaga itu sudah mengetahui hal tersebut.

“Kalau ditanya evaluasi sudah tau nya itu ditingkatkan Kementerian bagaimana carut-marut nya lapas,” ujarnya, Rabu (15/11/23).

Kata dia, kalau seandainya kasus peredaran narkoba dikendalikan napi dari dalam lapas tidak diungkap oleh pihak Polda Sumut, isa saja masalah ini akan terus berjalan.

“Tapi begitu nanti terekam terekspos, ada intervensi perbaikan. Aneh kan, padahal dari sekian kalau kita buka-bukaan semua, carut-marut nya kondisi lapas di Indonesia seperti itu,” bebernya.

Baca Juga : Napi Kendalikan Narkoba dari Lapas, Pengamat Sosial: Itu Bukan Hal Biasa

Namun, karena masalah ini tidak muncul dipermukaan atau yang terekspos hanya sedikit, barulah dianggap sebagai keresahan lalu diambil tindakan.

“Padahal kalau mau jujur, semua petugas-petugas di lapas, pimpinan di lapas dan Kementerian, Dirjennya, kalua mau jujur semua. Dia harus buka-bukaan ini lah kondisinya,” imbuhnya.

Menurutnya, hal itu ditutupi sedemikian rupa untuk mempertahankan posisi jabatan, sehingga membiarkan kejadian-kejadian ini demi keuntungan dan berbagai hal lainnya. “Sama lah dulu kasusnya Sambo seperti itu. Kita memang sistemnya susah. Kita cari idealismenya. Idealisme apa lagi yang kita bangun,” tegasnya.

Akibat masalah ini, kata Agus Suriadi, banyak dari masyarakat yang enggan untuk bercerita. Bahkan, banyak dari mereka memilih untuk diam tanpa memberi respon apapun.

Baca Juga : Peredaran Sabu Jaringan Lapas Diungkap, Pengamat: Pengawasan Napi Tidak Mempuni

Menurutnya, sebenarnya masyarakat bukan tidak percaya dengan kebijakan dari lembaga tersebut. Tetapi mereka sudah tidak perduli lagi. Rasa ketidak pedulian itu timbul karena keresahan itu sendiri.

“Pandangan masyarakat yang penting aku tidak masuk ke sana. Udah itu aja. Pandangan itu terbangun karena kekesalan dan kekecewaan. Dan fakta yang ada , maupun bersuara. Akan gitu aja kan,” pungkasnya. (matius/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles