19 C
New York
Monday, October 7, 2024

Perdagangan Hari Ini, Rupiah dan IHSG Diprediksi Melemah

Medan, MISTAR.ID

Perdagangan hari ini diperkirakan akan membuat kinerja Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah melemah. Hal ini juga terkait dengan panasnya tensi politik di Tanah Air.

Bahkan saat ini, kinerja indeks bursa di Asia banyak yang berada di zona merah meskipun penurunannya sangat terbatas. Minimnya sentimen pasar keuangan juga berpeluang membuat pasar keuangan lebih digerakkan faktor teknikal. Sehingga peluang terjadi technical correction sangat terbuka.

“IHSG di sisi lainnya bisa saja mengalami tekanan lebih besar seiring dengan kenaikan yang cukup tajam pada perdagangan kemarin. Meski demikian, kalaupun nantinya ada koreksi pada perdagangan hari ini masih dibilang sangat wajar,” kata Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, pada Selasa (7/11/23).

Baca juga:Faktor Stimulus Baru China, Bursa Asia dan IHSG Sumringah

IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.830 hingga 6.870 pada perdagangan hari ini. Pada sesi pembukaan perdagangan IHSG dibuka tidak berubah dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

Namun, lanjut Gunawan, IHSG di sesi pembukaan perdagangan terus mengalami penurunan kinerja. Penguatan IHSG pada perdagangan sebelumnya akan terhenti di hari ini.

“Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan melemah pada perdagangan hari ini. Yield US Treasury 10 Y mengalami kenaikan pada perdagangan waktu AS Rupiah dibuka melemah di level 15.550 per US dolar. Dan di sesi perdagangan pukul 09.00 WIB tadi ada ditransaksikan di kisaran 15.565 per US Dolar. Kinerja mata uang Rupiah yang sempat menguat tajam pada perdagangan kemarin juga akan terhenti pada perdagangan hari ini,” ungkapnya.

Baca juga:Akhir Pekan Ini, IHSG dan Rupiah Menguat Harga Emas Terjun Bebas

Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.550 hingga 15.600 selama sesi perdagangan. Tekanan eksternal seiring kenaikan imbal hasil obligasi, ditambah pelaku pasar menanti sabda Gubernur Bank Sentral AS selanjutnya, menjadi beban bagi mata uang Rupiah.

Hal sama juga dialami oleh harga emas yang kembali mengalami tekanan di level $1.974 per ons troy nya. Tekanan dari US Dolar memicu terjadinya penurunan harga emas. Namun secara fundamental emas masih memiliki amunisi untuk kembali menguat dalam jangka pendek. (anita)

 

 

Related Articles

Latest Articles