17.5 C
New York
Wednesday, October 2, 2024

Lebih Menjanjikan Ketimbang Padi, Warga Muara Mulia Simalungun Pilih Tanam Jagung

Simalungun, MISTAR.ID

Ada sejumlah petani di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun yang sekarang lebih suka menanam jagung daripada padi.

Ini terlihat dari luas lahan di Nagori Muara Mulia, yang terlihat jauh lebih besar untuk ditanami jagung daripada padi.

Meskipun jagung masih menjadi tanaman utama bagi masyarakat Indonesia, menurut data yang dikumpulkan oleh Mistar.id, menanam jagung dianggap lebih menguntungkan daripada menanam padi.

Alapen Situmorang (40), bersama petani lainnya, mengatakan bahwa padi yang sudah ditekuninya selama ini hampir tidak ditanam lagi.

Mereka hanya membeli beras dari hasil penjualan jagung setiap hari.

Baca juga : Senyuman Petani Simalungun Saat Harga Padi Melambung Malah Dirusak Hama Tikus

“Sekarang sudah biasa seperti kami ini beli beras ke kota, karena petani di sini sudah jarang menanam padi,” ujar Situmorang saat ditemui Mistar.id di lahan pertaniannya, Kamis (20/7/23) sore.

Mereka yang menanam jagung, Rudi Hutagalung (45) dan Natal Sihombing (40), mengatakan mereka lebih suka menanam jagung daripada padi karena jika hujan turun, mereka dapat menanam langsung.

Namun, untuk mengolah air baru di sawah, penanaman padi harus menunggu curah hujan tinggi.

Rudi mengatakan, “Hasil menanam jagung juga lebih banyak. Dari 1 kilogram bibit jagung bisa diperoleh 4 hingga 5 kuintal jagung pipilan kering.”

Petani lain, Natal, mengatakan bahwa menjaga jagung lebih mudah; setelah ditanam, hanya perlu menyiangi dan memupuk, dan sesekali menyemprot untuk mencegah hama menyerang.

“Jagung juga lebih aman dari hama dan harganya lebih stabil. Setidaknya, menjemur jagung memakan waktu lebih lama dan panen membutuhkan banyak tenaga, kata dia.

Terpisah, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tanah Jawa, Puja Pramadi, juga mengatakan, berdasarkan analisa mengapa masyarakat beralih ke jagung dikarenakan keuntungan menanam padi tidak ada, bahkan selalu rugi.

Baca juga : Sebanyak 66.813 Petani Terima Pupuk Subsidi di Simalungun

“Karena kalau padi ini biaya awalnya saja sudah lumanyan besar, seperti biaya untuk tanam serta biaya pengolahan, pemupukan, panen sudah memakan biaya yang cukup banyak,” ujarnya.

Sementara kalau jagung lebih simpel, hanya biaya pengolahan, tanam dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dan harga jagung lebih besar. (Abdi/hm19)

Related Articles

Latest Articles