22.2 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Banjir Bandang, Lahan Pertanian Warga Kuta Tinggi Rusak Parah

Pakpak Bharat, MISTAR.ID

Hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu membuat air Sungai Sibintoha meluap di Desa Kuta Tinggi, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, hingga mengakibatkan banjir bandang, pada Jumat (14/7/23) dini hari.

Sejumlah sawah dan tanaman padi milik warga pun rusak parah tersapu luapan banjir.

Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor segera menugaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Adei Johan Banurea guna melihat langsung kondisi areal persawahan masyarakat yang terkena dampak meluapnya Sungai Sibintoha itu.

Baca juga: Kapolres Samosir Berikan Bantuan, ini Kesaksian Korban Banjir Bandang Binanga Tulas Samosir

Bersama tim kecil yang dibentuknya, Adei melihat langsung kondisi persawahan masyarakat, menghitung areal dan memetakan areal yang terdampak banjir, serta membuat beberapa opsi penanganan.

“Kami sudah turun ke lapangan, lebih kurang 1 hektar areal sawah mengalami kerusakan dan terancam gagal panen. Ini nanti akan coba kami carikan solusinya, terkait penanganan saluran irgasi dan tanggul sungai. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Perhubungan (PUTR Hub),” jelas Adei.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Irigasi pada Dinas PUTR Hub, Wenta Banurea menjelaskan, pihaknya akan menganggarkan perbaikan saluran irigasi itu di APBD Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2024 mendatang.

“Kami mohon pada masyarakat supaya bersabar. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan pihak Dinas PUPR Provinsi Samatera Utara, guna membantu memperbaiki tanggul sungai yang jebol,” sebutnya.

Baca juga: Sungai Tulas Samosir Banjir Bandang, Proyek BWS II Sumut TA 2022 Dipertanyakan

Banjir bandang yang terjadi pada Jumat dini hari itu cukup mengejutkan masyarakat, khususnya pemilik sawah.

“Taunya pagi hari pak, waktu kami turun ke sawah sudah begini,” ucap Ammin Berasa, salah seorang warga di lokasi.

Dia menjelaskan, areal persawahan yang disapu banjir ini masih baru ditanam. “Kurang lebih 1 hektar baru kami tanam. Mudah-mudahan pemerintah mempunyai solusi untuk bisa membantu kami,” harapnya. (sampang/hm16)

Related Articles

Latest Articles