24.4 C
New York
Tuesday, July 16, 2024

Aksi Militer ke Uni Soviet, Badai Salju Pemicu Kekalahan Jerman   

Berlin, MISTAR.ID

Operasi Barbarossa yang diumumkan pimpinan Nazi, Adolf Hitler mengawali aksi militer Jerman ke Uni Soviet.

Ketika itu, Jerman mengerahkan 4 juta pasukan, didukung 19 divisi panser, 3.000 unit tank, 2.500 pesawat udara dan 7 senjata artileri.

Meskipun tahun 1939 Jerman dan Soviet telah meneken perjanjian untuk tidak saling menyerang, namun kedua negara itu menyetujui menjamin pengaruh masing-masing di wilayah yang telah ditentukan, tanpa ada intervensi dari pihak lainnya.

Baca juga: Kawasan Indo-Pasifik Memanas, Jerman Kirim Kapal Tempur

Kecurigaan muncul ketika Soviet melakukan invasi ke Rumania pada tahun 1941. Jerman menilai, itu merupakan teror terhadap suplai minyaknya di daerah Balkan.

Menyikapi itu, Hitler mengerahkan pasukan ke Polandia dalam menghadapi ancaman itu, sekaligus mengancam balik Moskow. Kondisi ini berubah menjadi sebuah invasi Jerman ke  Soviet.

Operasi dimulai pada 22 Juni 1941 sekira pukul 3.15 pagi waktu setempat dengan pengeboman kota-kota besar di Polandia yang diambil alih Soviet dilakukan melalui 3 kelompok pasukan yang menyerang secara berurutan.

Baca juga: 61 Negara Teken Seruan Aksi Penggunaan AI Bertanggung Jawab di Militer

Pasukan Soviet yang tidak waspada, menyebabkan 3.000 unit pesawat mereka dihancurkan Angkatan Udara Jerman Luftwaffe dalam tempo 3 hari pertama serangan

Perang di darat, walaupun Soviet unggul dalam jumlah tank dan perlengkapan lainnya, namun pasukan Jerman sukses menembus wilayah Rusia sejauh lebih dari 480 kilometer.

Invasi berakhir dengan kegagalan pada bulan Desember 1941, saat musim dingin melanda Rusia. Pasukan Jerman yang sedikit lagi dapat menguasai Moskow terhalang badai salju. Ini menjadi masalah bagi peralatan dan pasukan mereka yang tidak dilengkapi dengan baik untuk menghadapi musim dingin.

Baca juga: Dalam Setahun 17 Ribu Anak di Jerman Alami Pelecehan

Faktor itu membuat kekalahan bagi Jerman. Operasi yang berlangsung mulai 22 Juni sampai 5 Desember 1941 itu menyebabkan 4 juta pasukan Rusia dan 800 ribu pasukan Jerman tewas.

Jerman kembali melakukan aksi serupa ke Soviet pasca kalah telak akibat pertempuran sebelumnya. Namun, langkah Jerman pada pada Juni 1942 terhenti dengan kekalahan peperangan Stalingrad. Itu salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah.

Sejarah Perang Dunia II menyebutkan, Operasi Barbarossa merupakan kejadian penting, awal kejatuhan Koalisi Axis di Eropa, karena gagal menyerang Moskow. Mirisnya 129 tahun sebelumnya atau tepatnya pada 24 Juni 1812, Napoleon menyerang Rusia, sehingga menjadi awal kejatuhannya. (okezone/hm16)

Related Articles

Latest Articles