21.3 C
New York
Thursday, August 15, 2024

Tempo 3 Bulan, 2 Ibu Hamil dan Janin Meninggal di Puskesmas Sopo Butar Dairi

Sidikalang, MISTAR.ID

Puskesmas Sopo Butar yang terletak di Kecamatan Siempat Nempu Hilir Kabupaten Dairi kini disorot. Pasalnya, dalam tempo 3 bulan, dua ibu hamil dan janinnya meninggal di Puskesmas tersebut. Terbaru, LS (32) warga Desa Pardomuan Kecamatan Siempat Nempu
Hilir Kabupaten Dairi meninggal bersama janinnya di Puskesmas tersebut Jumat (25/2/22) lalu.

Daniel Samosir warga Desa Simungun Kecamatan Siempat Nempu Hulir mengaku kaget dengan peristiwa yang sama persis menimpa istrinya pada 19 Desember 2021 lalu. Kepada Mistar, Daniel Samosir lewat selulernya menyebutkan saat itu istrinya HS (30) hendak
melahirkan anak ketiga mereka.

Sebelumnya, hasil konsultasi dengan petugas Puskesmas pembatu (Pustu) Desa Simungun yaitu br Manik , agar istrinya HS langsung dibawa ke Puskesmas Sopo Butar untuk proses melahirkan. Lantas, istrinya dibantu adek ipar dan ibunya Daniel tiba pada pukul 10.00 WIB Minggu (19/12/21) dan ditangani petugas dari Pustu br Manik itu, sambil menunggu tanda-tanda melahirkan.

Baca juga: Miris! Pasien Ibu Hamil Meninggal di Puskesmas Sopo Butar Dairi

Kemudian, pada pukul 01.00 Senin (20/12/21) dini hari istrinya almarhum-red meminta mau buang air besar dan petugas Puskesmas menyebut itu pertanda mau melahirkan dan si ibu tersebut dibawa ke kamar mandi dan mengalami pecah ketuban. “Saat kembali ke ruang persalinan, ibu hamil tersebut mengaku merasa nyeri di ulu hati dan sesaat kemudian, HS tiba-tiba menghembuskan nafas terakhir yang akhirnya janinnya juga dinyatakan ikut meninggal dunia,” terang Daniel.

Berulangnya kejadian yang menimpa ibu hamil LS (32) warga Desa Pardomuan Kecamatan Siempat Nempu Hilir Jumat(25/2/22) di Puskesmas Sopo Butar dengan jam yang hampir bersamaan dengan kejadian almarhum istrinya membuat dirinya bingung dan bertanya-tanya seperti apa pelayanan di Puskesmas Sopo Butar tersebut. “Selain kejadian yang serupa, saya miris membaca klarifikasi Pemkab Dairi terkait peristiwa itu dibuat di medsos dengan gampangnya tanpa ada pertimbangan dan menjaga perasaan keluarga korban,” katanya lagi.

Sebelumnya klarifikasi lengkap Dinkes Dairi soal meninggalnya ibu hamil LS di Pardomuan, Tim Audit Maternal audah siturunkan sesuai rilis Dinas Kominfo Dairi. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dairi dr Henry Manik angkat bicara soal meninggalnya seorang ibu hamil di Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi.

Dikatakannya, peristiwa tersebut terjadi Jumat, 25 Februari 2022 pukul 06.30 WIB, LS dengan kehamilan anak kedua yang akan melahirkan ke praktek mandiri bidan. Pasien dilayani dan dilakukan pemeriksaan fisik oleh bidan hasilnya kaki dan tangan bengkak serta
belum ada tanda-tanda persalinan. Oleh bidan pasien diminta untuk pulang dan istirahat di rumah menunggu ada tanda-tanda persalinan.

Baca juga: Percepatan Vaksinasi di Dairi Sudah 53 Persen

Suami pasien menghubungi bidan untuk memberitahu bahwa pasien merasa kesakitan namun belum ada tanda persalinan. Hingga pada pukul 21.03 WIB, pasien kembali dibawa ke praktik mandiri bidan. Namun sesuai hasil pemeriksaan oleh bidan pasien dirujuk ke Puskesmas pukul 21.42 WIB dengan keadaan wajah, kaki dan tangan bengkak serta sesuai keterangan bidan bahwa pasien mengalami tekanan darah tinggi. Oleh petugas Puskesmas Sopobutar pasien diberikan bantuan oksigen karena pasien sesak nafas dan gelisah dan segera diputuskan untuk dirujuk ke RSUD Sidikalang.

Sebelum memasuki Puskesmas Keliling, pasien pucat dan kehilangan kesadaran hingga kembali diperiksa di Puskesmas. Pasien mengeluarkan buih dari mulut dan hidung, bidan memeriksa denyut jantung janin tidak lagi terdengar dan nadi pasien tidak lagi teraba.
Selanjutnya pasien dinyatakan meninggal dunia. Atas peristiwa tersebut dr Henry mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi telah menurunkan tim untuk melakukan audit maternal serta pembinaan terhadap bidan yang bersangkutan.

“Kami selalu berupaya untuk melaksanakan pelayanan sebaik mungkin, namun kami punya keterbatasan. Bupati Dairi terus meminta dan mendukung agar seluruh pelayanan kesehatan berjalan maksimal dan lebih baik. Semoga atas dukungan pimpinan Pemerintah Kabupaten Dairi, maka pelayanan ke depan akan semakin baik lag,” kata Henry. Henry berharap ketidaknyamanan masyarakat akan hal ini tidak terjadi lagi di masa yang akan
datang. (manru/hm09)

Related Articles

Latest Articles