6.9 C
New York
Monday, October 28, 2024

Rusuh, Pasukan Militer di Kazakhstan Bunuh Para Pendemo

Nursultan, MISTAR.ID

Buntut kerusuhan memaksa pasukan militer di Kazakhstan membunuh belasan pendemo yang berusaha menyerbu gedung pemerintahan, Kamis (6/1/22).

“Semalam, pasukan ekstremis berusaha merusak bangunan administrasi, departemen kepolisian kota Almaty, dan komisariat polisi lokal. Belasan penyerang dibunuh,” kata juru bicara kepolisian, Saltanat Azirbek.

Kabar ini terungkap tak lama setelah aliansi militer yang dipimpin Rusia menyetujui pengiriman pasukan perdamaian mereka ke negara itu. Meski dikenal sebagai negara bekas Uni Soviet yang paling stabil di Asia Tengah, Kazakhstan mengalami salah satu krisis terbesar mereka dalam beberapa dekade setelah warga memprotes harga bahan baik yang naik. Pihak kepolisian menuturkan belasan orang meninggal dalam bentrok di kota Almaty.

Baca Juga:Kabinet Pemerintahan Kazakhstan Mundur Massal, Imbas Kerusuhan Kenaikan LPG

Sementara ini, beberapa video di media sosial pada Kamis (6/1/22) memperlihatkan tokoh yang dijarah dan bangunan yang terbakar di Almaty. Beberapa warga juga terlihat berteriak kala suara tembakan memenuhi jalan-jalan.

Kerusuhan yang kian membesar ini menjadi tantangan besar bagi kepemimpinan Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev. Masalah ini juga memicu kekhawatiran masyarakat internasional, salah satunya sekutu utama negara itu, Rusia.

Sebelumnya, Tokayev meminta bantuan ke Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer yang dipimpin Rusia, untuk mengatasi ‘kelompok teroris’ yang ia klaim telah menerima latihan dari luar. Tokayev juga menuturkan para ‘teroris’ ini merebut berbagai gedung, infrastruktur, dan senjata ringan, pun juga bertarung dengan pasukan keamanan.

Permintaan ini dibalas oleh Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, yang juga menjabat sebagai ketua CTSO. Ia menuturkan aliansi tersebut akan mengirimkan pasukan perdamaian mereka dalam waktu terbatas untuk menormalkan situasi di Kazakhstan.

Baca Juga:Diguncang Demo Tolak Kenaikan BBM, Kabinet Pemerintah Kazakhstan Mundur

Walaupun demikian, masih belum ada komentar detail dari Rusia, negara yang mendominasi aliansi itu. Protes pecah di Kazakhstan karena kenaikan harga bahan bakar gas (LPG) di tahun baru. Barang ini biasa digunakan sebagai bahan bakar mobil di wilayah barat negara itu.

Akibat kenaikan LPG, ribuan warga marah dan menyerang jalan-jalan di Almaty dan Mangystau. Mereka menilai kenaikan harga ini tak adil, mengingat Kazakhstan memiliki cadangan minyak dan gas yang kaya. Warga juga menyerang beberapa bangunan pemerintah pada Rabu (5/1/21), termasuk kantor gubernur Almaty dan kediaman presidensial.

Namun, gambaran kekacauan yang menimpa Kazakhstan tak cukup jelas karena gangguan komunikasi termasuk sinyal ponsel, pemblokiran pesan online, dan penangguhan internet selama berjam-jam. (cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles