Monday, February 3, 2025
logo-mistar
Union
SUMUT

Tinggal di Rumah Darurat, Janda Tua Di Batu Bara Tak Dapat Bantuan Pemerintah

journalist-avatar-top
By
Saturday, May 9, 2020 18:02
29
tinggal_di_rumah_darurat_janda_tua_di_batu_bara_tak_dapat_bantuan_pemerintah

tinggal di rumah darurat janda tua di batu bara tak dapat bantuan pemerintah

Indocafe

Batu Bara, MISTAR.ID

Seorang janda paruh baya berusia 68 tahun yang tinggal seorang diri di rumah berukuran tiga kali empat meter, tanpa penghasilan tetap, hanya dapat termenung melihat banyak warga yang jauh lebih baik kondisi ekonominya, namun mendapat bantuan dari pemerintah seperti bansos sembako.

Bertempat tinggal di Dusun III Sidodadi Desa Binjai Baru, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batu Bara, Misem menempati rumah berukuran kecil dengan kondisi yang sangat memperihatinkan.

Misem sang penghuni rumah, menjalani hidup seorang diri sejak suami tercinta meninggal dunia dan seorang anaknya pergi merantau.

Wanita lansia ini pun terpaksa harus kerja banting tulang untuk bertahan hidup kadang menjadi buruh tani.

Di gubuk tempat tinggalnya, wanita lansia itu mengaku tak memiliki sumur sebagai sumber air.

“Sumur gak ada. Ambil dari tetangga. Terus dmasukkan ke bak itu,” sebut Misem sembari menujukkan ember plastik besar di dalam rumahnya.

Untuk menerangi rumah, Misem juga terpaksa menumpang dari listrik tetangga. “Lampu cuma satu, listriknya ngambil dari sana,” katanya.

Mirisnya dengan kondisi kehidupannya yang memperihatinkan saat dikunjungi wartawan dari group Wappres, Sabtu (9/5/20), Misem mengaku tidak mendapatkan bantuan pemerintah seperti Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT atau bantuan lainnya.

Padahal Misem sangat berharap bantuan tersebut bermanfaat untuk membantu kesusahan hidup yang dialami.

Prihatin melihat kehidupan Misem yang diselimuti kepedihan, group Wappress spontan menyumbang sembako sekedar meringankan biaya hidupnya.

Karut marut bansos sembako Di Kabupaten Batu Bara pasca RDP Komisi 3 DPRD dengan pihak terkait memang masih menjadi polemik, diantaranya isi saldo senilai Rp200.000 yang diterima KPM tidak memadai dengan sembako yang didapat.

Selain itu juga bantuan tersebut tidak merata dan tidak semua warga miskin yang mendapatkannya.

Penulis: Ebson
Editor : Luhut Simanjuntak

TAGS
journalist-avatar-bottomLuhut