Siswa dan Guru SMPN 6 Balige Ikuti Junior Science Olimpiade di Medan
siswa dan guru smpn 6 balige ikuti junior science olimpiade di medan
Toba, MISTAR.ID
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba terus mengoptimalkan peningkatan pendidikan, salahsatunya melalui imbauan bagi unit-unit Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk berpartisipasi mengikuti setiap perlombaan ataupun olimpiade yang diselenggarakan di tingkat provinsi maupun nasional. Salahsatunya Olimpiade Sains Junior yang akan digelar dalam waktu dekat ini di Medan.
Rutince Nainggolan, siswa kelas VII dan Meri Krismas Hutagaol KLS XIII, keduanya merupakan siswa SMPN 6 Balige Kabupaten Toba, akan mengikuti Junior Science Olimpiade (Olimpiade Sains Junior) jenjang tingkat SMP yang akan berlangsung di Medan pada 13 November 2022 mendatang.
Selain jenjang siswa, olimpiade tersebut juga memperlombakan jenjang guru. Dimana untuk jenjang guru dari SMPN 6 Balige diwakili oleh Habris Simamora sebagai guru Matematika.
Baca Juga:Jokowi Targetkan Panjat Tebing Raih Emas Olimpiade 2024
Hal itu disampaikan Kepala SMPN 6 Balige Mangasi Tumanggor, Selasa (25/10/22). Mangasi Tumanggor membeberkan bahwa sejumlah prestasi sebelumnya sudah diraih oleh beberapa anak didiknya. Di antaranya medali emas diraih oleh Rutince Nainggolan pada Olimpiade Garuda Sains Nasional Online Matematika dan Hensya Simanjuntak Lulus Olimpiade Garuda Sains Nasional IPS.
“Selain itu, dua orang anak didik kami juga telah menorehkan prestasinya, yakni Alkausar Amin Hutagaol kelas IX lulus ke SMA Tunas Bangsa Yasop dan Chelsea Mutia Hutagaol kelas IX lulus Akademik ke IT Del.
Untuk Olimpiade Sains Junior ini, pihaknya mengutus Rutince dan Meri Krismas dari jenjang siswa dan Habris Simamora dari jenjang guru.
“Kami berharap delegasi siswa dan guru dari SMPN 6 dapat bersaing dan berkiprah pada ajang ini untuk meraih prestasi, yang nantinya dapat menjadi motivasi bagi siswa-siswa di sini untuk lebih giat belajar,” ujarnya.
Pihaknya juga mengharapkan dukungan doa dari berbagai pihak, baik itu dari guru, anak didik, orangtua siswa, masyarakat dan pemerintah setempat. (james/hm12)