Gungungsitoli, MISTAR.ID
Guna meningkatkan perekonomian masyarakat di Nias, perlu adanya peningkatan kreativitas dan keterampilan masyarakat setempat. Sehingga bisa tumbuh wirausaha-wirausaha baru.
Hal ini dikatakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis dalam membuka pelatihan anyaman zona Kepulauan Nias, di Hotel Kaliki Gunungsitoli, Selasa (20/6/23).
“Jika kalian sudah mahir, maka akan diikutkan di berbagai pameran. Produk-produk kerajinan dari Sumut banyak peminatnya, tidak hanya di dalam negeri, orang luar negeri juga suka dengan kerajinan dari Sumut,” katanya.
Baca juga:Â Peringati HUT ke-46 YKI, Nawal Lubis: Semangat Ya Adik, Semoga Cepat Sembuh
Untuk itu, Nawal Lubis meminta para peserta aktif dan komunikatif selama mengikuti pelatihan, serta tidak segan untuk bertanya kepada pelatih. Agar semua ilmu yang ada sama pelatih, benar-benar dapat ditransfer kepada peserta.
Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Nias Marisi Arotalase mengatakan ada 20 peserta yang mengikuti pelatihan ini. Ia juga berterima kasih kepada Dekranasda Sumut yang telah mengadakan pelatihan, selama empat hari di Nias. Karena pelatihan inilah yang mereka butuhkan selama ini.
“Jika nanti peserta sudah mahir, kami berencana membuat showroom untuk seluruh kerajinan di Nias. Agar orang yang datang ke Nias dapat dengan mudah belanja. Karena pernah ada tamu dari luar daerah ke Nias, saat pulang bingung memberikannya apa. Akhirnya hanya memberikan pisang Nias,” kenangnya.
Baca juga:Â Nawal Lubis Ajak PKK Kembali Dukung dan Sukseskan Sub PIN Polio Putaran Kedua
Sementara itu, seorang peserta Aestetika Sarumaha mengatakan, sama sekali belum pandai menganyam. Namun sehari saja ikut pelatihan sudah sedikit-sedikit bisa, meski dengan pola yang sederhana.
“Pelatihan inikan dimulai kemarin tanggal 19, kita sudah diajari, dari pagi sampai sore, hasilnya ya sedikit-sedikit bisa. Sangat senang lah, mendapatkan keterampilan baru, semoga setelah habis ikut pelatihan ini bisa jualan anyaman. Hasil dari tangan sendiri membuat kerajinan,” pungkasnya sehingga hasilnya nanti bisa dijual. (Anita/Ril/hm21).
