9.8 C
New York
Friday, May 10, 2024

Jalan Nasional Sidikalang-Medan Putus Total Disebut Akibat Kelalaian BBPJN II Sumut

Sidikalang, MISTAR.ID

Penyebab Jalan Nasional Sidikalang-Medan KM 6-7 Desa Sitinjo II, Panji Bako, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi yang sebelumnya mengalami amblas, lalu putus total merupakan kelalaian pihak BBPJN II Sumatera Utara.

Tudingan itu dilontarkan sejumlah warga sekitar lokasi, yang turut ikut menyaksikan proses perbaikan jalan yang amblas sebelumnya lalu menyebabkan putus total, Kamis (7/1/21).

Esron Sinaga (38) warga sekitar yang juga seorang pengusaha kolam pancing persis di bawah jalan menerangkan, sebelumnya kondisi badan jalan itu sudah amblas separuh, akibat curah hujan. Saat mau diperbaiki dan harus mengeringkan genangan air yang debitnya tinggi bagaikan danau di sebelah jalan, pihak BBPPJN membuat saluran pembuangan air ke arah kolam pancing dengan memotong badan jalan menggunakan alat berat eskavator.

Sebelumnya, Esron sempat dialog dengan pihak BBPJN terkait dampak terjangan air, bilamana badan jalan dipotong sebagai saluran pembuangan air, ia juga bertanya apakah sebelumnya sudah ada pemberitahuan kepada warga petani dan juga pengusaha kolam atas adanya kegiatan pengeringan genanang air yang debitnya tinggi dan oleh pihak BBPJN mengakui sudah.

Baca juga: Bupati Dairi Tinjau Jalan Medan-Sidikalang yang Putus Total, Dari Humbahas dan Karo Ada Jalan Alternatif

Diakui Esron, pada awalnya pemotongan badan jalan dilakukan untuk pembuatan saluran pembuangan air yang debitnya airnya tinggi, terlaksana aman hingga berjalan beberapa jam, kemudian dilihat dengan kecilnya saluran yang dibuat untuk pembuangan air dan diprediksi akan lama proses pengeringan genangan air tersebut.

Membuat pihak terkait tidak sabar, lalu ada perintah agar saluran tersebut, supaya diperlebar guna mempercepat proses pengeringan genagan air yang sudah seperti danau itu.

“Dan pada saat melakukan pelebaran saluran dimaksud dan diduga tidak ada kematangan dan prediksi oleh pihak BBPJN, saat itulah terjadi musibah bagaikan banjir bandang. Air bah derasnya itu menghantam atau menerjang,” terang Esron.

Atas kejadian tersebut Esron selaku pengusaha kolam pancing mengaku mengalami kerugian besar atas kerusakan kolamnya, yang mana ikan mas dan ikan nila sebanyak 700Kg serta merobohkan gubuk dan kantin yang dinilai kerugiannya mencapai 50 jutaan.

Baca juga: Sepasang Kekasih Asal Sidikalang Dibantai di Cianjur

Selain Esron juga, para warga petani sekitar khusunya petani padi sawah juga mengalami hal yang sama, pada malam hari setelah kejadian itu para warga sempat datang kelokasi melakukan protes karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak BBPJN wilayah II Sumut, yang hendak dikonfirmasi dan ditunggu sepanjang hari tidak berada dilokasi , informasi didapat pihak BBPJN wilayah II Sumut sedang rapat bersama Pemerintah Kabupaten Dairi.(Manru/hm07)

Related Articles

Latest Articles