15.4 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Gangguan Siklonik di Samudera Hindia Barat Daya Picu Sumut Dilanda Hujan dalam Beberapa Hari Terakhir

Medan, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah I Medan mendeteksi pola angin didominasi dari arah Barat daya hingga Selatan dengan kecepatan 3 – 15 knots. Hal itu mengakibatkan wilayah Sumatera Utara (Sumut) secara umum mengalami hujan dalam beberapa hari terakhir.

“Terdapat gangguan siklonik berupa daerah pusat tekanan rendah di Samudera Hindia barat daya Sumatera,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG wilayah I Medan Eridawati dikonfirmasi Mistar, Rabu (3/7/22).

Eridawati mengatakan, gangguan siklonik mengakibatkan terbentuknya belokan. Alhasil, dengan adanya gangguan ini mengakibatkan peningkatan peluang pembentukan awan konvektif penyebab hujan di beberapa wilayah, meski Sumut secara umum masih berada dalam musim kemarau.

Baca juga:BMKG: Suhu Panas Disertai Angin Kencang Masih Akan Terjadi di Sumut

“Hujan yang terjadi pada musim kemarau umumnya diakibatkan oleh adanya gangguan cuaca seperti vortex, sirkulasi eddy, ataupun daerah pusat tekanan rendah yang terjadi di perairan sekitar Sumatera Utara,” katanya.

Gangguan cuaca ini, tambah Eridawati, mengakibatkan terbentuknya belokan angin dan konvergensi di sekitarnya yang dapat meningkatkan pembentukan awan konvektif penyebab hujan.

“Jadi musim kemarau bukan berarti tidak ada peluang terjadi hujan sama sekali. Hanya saja intensitasnya lebih rendah dibandingkan pada saat musim hujan pada umumnya,” sebutnya.

Kategori Rendah

Eridawati menambahkan, berdasarkan prakiraan curah hujan pada dasarian I Agustus 2022, menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Sumut diprakirakan memiliki curah hujan kategori rendah (21 – 50 mm) dengan peluang terjadi 70 – 95%.

“Namun, curah hujan kategori menengah (51 – 75 mm) berpeluang 50-70% terjadi di sebagian kecil Kabupaten Langkat, Simalungun, Asahan, Labura, Tobasa, Labusel, Palas dan Madina,” jelasnya.

Sementara, prakiraan daerah potensi rawan banjir dasarian I Agustus 2022 di wilayah Sumut pada umumnya berada pada kategori aman. Adapun wilayah dengan potensi banjir kategori rendah meliputi sebagian Kabupaten Asahan, Labura, Labusel dan Madina.

“Sifat cuaca yang dinamis memungkinkan kondisi cuaca cukup labil sehingga dapat berubah sewaktu-waktu,” jelasnya.

Untuk itu, kata Eridawati, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mengantisipasi kondisi cuaca tersebut serta tetap menjaga kesehatan. (ial/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles