17.7 C
New York
Monday, July 1, 2024

Bangunan Tua yang Ambruk di SD Negeri Paluta Berusia 50 Tahun

Paluta, MISTAR.ID

Bangunan tua yang ambruk di Sekolah Dasar (SD) Negeri 101280 Gunungtua Tonga Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) ternyata bangunan lama yang sudah tidak terpakai diperkirakan berusia 50 tahun.

Ambruknya tembok bangunan kamar mandi setinggi 2 meter yang menewaskan satu orang siswa dan mencederai 3 siswa lainnya ternyata saat ini masih tercatat sebagai aset sekolah.

Hal ini dijelaskan Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Padanglawas Utara, Ermida Hartati Siregar Rabu (2/8/23) saat dikonfirmasi terkait kejadian ambruknya bangunan tembok sekolah yang menelan korban jiwa di salah satu SD Kabupaten Padanglawas Utara.

Ermida Hartati Siregar menjelaskan bangunan tersebut merupakan bangunan lama bekas WC dan kamar mandi yang sudah hampir berusia 50 tahun.

Baca juga : Empat Siswa SD Tertimpa Bangunan Tua, Satu Siswa Meninggal Dunia

“Itu bangunan lama sudah hampir 50 tahun merupakan bekas WC dan kamar mandi sudah tidak aktif lagi namun masih tercatat sebagai aset sekolah,” ujarnya.

Dia mengatakan sampai saat ini belum dirobohkan karena masih tercatat sebagai aset sekolah, karena untuk merobohkannya perlu proses lain untuk bisa dihapus dari data dapodik sekolah.

“Karena untuk menghapus aset perlu prosedur lain dari aset dari balai desa untuk bisa menghapus data dari dapodik sekolah,” ucapnya.

Ermida menambahkan untuk informasi kejadian itu sendiri saat anak-anak sedang melakukan kegiatan kebersihan pagi harinya, karena ada pohon ditebang di halaman depan sekolah dan untuk kebersihan mereka membuang sampahnya ke belakang.

Baca juga : Satu Unit Rumah di Perumahan Halton Place Jalan Menteng VII Terbakar

“Mereka membuang sampah ke belakang. Itulah bangunan WC tadi tempat pembakaran sampah mereka, jadi mereka buang sampah kesana dan tiba tiba ambruk,” sebutnya.

Untuk korban ada empat orang siswa yang tertimpah dan meninggal, kemudian ada yang patah dan sudah dibawa ke dukun patah kemudian ada yang di rumah sakit Aek Haruwaya dan yang satu sudah dipulangkan ke rumah orang tuanya kemungkinan trauma karena kejadian tersebut.

Ermida menyatakan bahwa untuk siswa yang menjadi korban tewas meninggal di tempat dipangku oleh kepala sekolahnya. (hotma/hm18)

Related Articles

Latest Articles