17.7 C
New York
Tuesday, July 2, 2024

Jalan Rusak di Jalur Siantar-Saribudolok: Pengendara Terhambat, Pungutan Liar Meningkat

Simalungun, MISTAR.ID

Kerusakan jalan di jalur Siantar-Saribudolok tepatnya di Nagori Janggir Leto, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun semakin mengganggu aktivitas pengendara. Lubang besar dan kondisi jalan yang rusak parah membuat perjalanan menjadi tidak nyaman dan berisiko.

Masyarakat setempat berinisiatif untuk memperbaiki jalan dengan menutup lubang-lubang menggunakan kerikil dan batu padas yang dipesan dari panglong. Namun, usaha ini juga membawa dampak munculnya pungutan liar dari para pemuda setempat kepada pengendara.

Sebagian pengemudi sangat mengapresiasi usaha perbaikan jalan tersebut. Pun begitu, tak sedikit pengguna jalan yang merasa terbebani atas hal itu. Tatang, seorang sopir angkutan umum jurusan Siantar-Raya, mengungkapkan bahwa dalam sehari dia bisa melewati jalur itu hingga delapan kali.

“Mulai pagi sudah dikutip mereka, harusnya siang sudah tertutupi biaya membeli batu itu. Memang tidak ada dipaksa mereka harus bayar,” ujar Tatang, Selasa (2/7/24) sore. Meskipun tidak ada paksaan, menurutnya pungutan liar menjadi beban tambahan bagi para pengendara.

Baca juga: Pansus LKPj Rekomendasikan Bupati Simalungun Pertimbangkan Jalan Rusak dan Bencana Alam

Selain sopir angkutan umum, pengendara pribadi dan angkutan barang juga merasakan dampak kerusakan jalan. Hal itu pun menyebabkan waktu tempuh menjadi lebih lama dan meningkatkan risiko kecelakaan. Beberapa pengendara bahkan melaporkan kerusakan pada kendaraan mereka akibat jalan yang berlubang sehingga menambah beban biaya perawatan kendaraan.

Di sisi lain, tindakan para pemuda yang memungut biaya dari pengendara dianggap sebagai solusi sementara yang membantu memperbaiki jalan. Namun, praktik pungutan liar ini tetap menimbulkan ketidaknyamanan dan perdebatan di kalangan masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa pemerintah seharusnya lebih proaktif dalam menangani kerusakan jalan, sehingga tidak perlu ada tindakan swadaya yang berpotensi menimbulkan masalah lain.

Jimmi Saragih, pengendara lainnya berharap pemerintah segera memperbaiki kerusakan di jalur penghubung kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun ini. “Supaya tidak ada lagi kutipan-kutipan,” singkatnya dengan nada kesal.

Masyarakat setempat mendesak pemerintah untuk mengambil langkah cepat dan tepat dalam memperbaiki jalan rusak demi kelancaran dan keamanan berkendara. Perbaikan jalan yang tepat juga diharapkan dapat mengurangi praktik pungutan liar dan meningkatkan kenyamanan bagi semua pengguna jalan.

Baca juga: Soal Pungli di Jalan Rusak, Kapolres Simalungun: Akan Diamankan

Sebelumnya diberitakan, Ruas jalan Siantar – Saribudolok, tepatnya di Nagori Janggir Leto, Kecamatan Panei, mengalami kerusakan parah. Lubang dengan diameter sebesar satu ban truk fuso dan kedalaman sekitar 30 cm ini tidak dapat dihindari. Kendaraan yang melintas tampak ‘menari’ saat melewati ruas jalan disebut.

Related Articles

Latest Articles