19 C
New York
Monday, July 1, 2024

Ibu Lansia Hidup Bersama Empat Orang Anak Lumpuh Layu, Butuh Uluran Tangan

Simalungun, MISTAR.ID

Seorang ibu rumah tangga yang sudah lanjut usia, yang tinggal di Jalan Hatirongga, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, harus bergelut dengan kehidupan yang cukup berat. Empat orang anak laki-laki yang masih hidup, semuanya lumpuh layu sejak kecil.

Kehidupan ibu bernama Suratmi semakin berat, setelah suaminya Mujiman meninggal sekitar dua tahun terakhir ini. Padahal, semasa suaminya hidup, ekonomi mereka sangat terpuruk. Tak jarang mereka hidup dari bantuan sejumlah orang. Kadang dibantu putri sulungnya.

Saat wartawan mistar.di mendatangi rumah Suratmi pada Jumat (1/9/23) siang, keempat anaknya lebih banyak terbaring di lantai maupun di tempat tidur. Untuk berpindah tempat, termasuk untuk makan, semuanya harus mengandalkan sang ibu yang sudah sakit-sakitan.
Baca juga: Empat Bersaudara Penderita Lumpuh Layu Mendapat Bantuan Persaja Kejari Simalungun

Suratmi, ibu kandung dari keempat bersaudara lumpuh layu ini  dibantu putri sulungnya. Sukasih. Setiap hari harus mengurus keempat anaknya

Adapun anak dari Suratmi ini antara lain, Suwito (44), Adi (36), Rian (31) harus menggunakan kekuatan tangan untuk berjalan, sedangkan Sanrol (29), sama sekali tidak bisa bangun.

“Semua anak laki-laki kami tidak bisa jalan sejak bayi, yang perempuan tiga orang sehat-sehat, normal,” ucap Suratmi sembari mengatakan bahwa rumah yang mereka tempati milik orang lain, yang diberikan untuk dipakai sudah puluhan tahun lamanya.

Suratmi mengatakan, anak laki-laki, Amjah kelahiran tahun 1984 yang juga lumpuh layu, telah meninggal.

Baca juga:Alami Lumpuh Layu Sejak Lahir, Tiurlan Sinaga Butuh Bantuan

Suratmi mengaku tidak tahu penyebab kelima anak laki-lakinya tidak bisa berjalan sampai dewasa, karena kakinya tidak berkembang.

“Ketika seumuran berjalan, kami coba berdirikan, tetapi tidak mampu. Katanya karena polio, pastinya saya tidak tahu,” katanya.

Suratmi praktis tidak bisa membantu menambah pendapatan keluarga, karena mengurus keempat anaknya seperti anak bayi.

Sementara itu, saat disinggung untuk bantuan dari pemerintah terkait dengan kondisi keluarganya, Suratmi mengaku  hingga saat ini pihak keluarga tetap  memperoleh bantuan program PKH (Program Keluarga Harapan) yang disalurkan dari Pemerintah Pusat.

Sementara tetangga Suratmi mengatakan, selama ini keluarga tersebut bisa bertahan hidup tidak lepas dari orang.
“Kalau melihat kehidupan mereka, cukup prihatin dan sangat membutuhkan uluran para dermawan,” kata seorang ibu.
Sewaktu suami Suratmi hidup, pekerjaannya tidak menentu. Kadang mencuci sepeda motor atau mobil. (abdi/hm17)

Related Articles

Latest Articles