“Minimal harga jual jagung Rp5.000 per kilogram agar petani tidak merugi. Jadi kami berharap ada upaya dari pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, pimpinan wilayah Perum Bulog Cabang Pematangsiantar, Matius menyatakan kesiapannya untuk menyerap panen jagung di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) guna menjaga stabilitas harga di wilayah kerjanya.
“Instruksi penyerapan jagung sudah diperintahkan ke kami. Sesuai penugasan dari kantor pusat dalam rangka mengatasi anjloknya harga jagung di musim panen ini,” ujarnya.
“Kita telah mempersiapkan diri untuk melakukan penyerapan jagung dengan bekerja sama dengan pengusaha dan peternak untuk mengeringkan jagung hasil serapan panen petani,” jelasnya lagi.
Baca juga: Anjlok, Ribuan Ton Jagung Hasil Panen Warga Desa Pasir Tengah Dairi Tak Terjual
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun mencatat jumlah luas panen Jagung di Kabupaten Simalungun pada tahun 2019 mencapai 41.678,80 hektare (Ha).
Kepala Bidang Sosial BPS Simalungun, Nusantara mengatakan berdasarkan data BPS jumlah luas panen tomat paling banyak berada di Kecamatan Pematang Sidamanik yakni mencapai sebanyak 3.934 hektare.
“Dan disusul 3.398 hektare di Kecamatan Tanah Jawa dan di Kecamatan Raya mencapai 3.239,50 hektare,” jelasnya
Lanjutnya, BPS juga mencatat untuk produksi Jagung dikabupaten Simalungun mencapai 234.977 ton, dan untuk produksi terbanyak di Kecamatan Pematang Sidamanik 22.286 ton.
“Untuk produksi terbanyak kedua di Kecamatan Tanah Jawa sebanyak 19.318 ton dan produksi terbanyak ketiga di Kecamatan Raya 18.255 ton,” pungkasnya. (abdi/hm20)
