25.7 C
New York
Tuesday, July 2, 2024

Harga Gabah di Simalungun Rp 7.000 per Kg, Produksi Terbaik dari Kecamatan Tanah Jawa

Simalungun, MISTAR.ID

Kenaikan harga beras tentunya berdampak terhadap harga gabah atau padi. Saat ini harga gabah kering di Simalungun mencapai Rp 7.000 per kg dan basah seharga Rp 6.000 per kg. Namun harga tersebut dapat berubah-ubah sesuai kualitas.

Seorang petani sawah di Nagori Simpang Raya Dasma, Kecamatan Panei, Julius Damanik (51) mengakui adanya kenaikan harga gabah. Sebelumnya gabah kering dia jual seharga Rp 5.800 per kilogram, baru-baru mencapai Rp 6.500 per kg hingga 6.800 per kg.

Menurut Julius, dirinya terakhir kali menjual gabah 2 bulan lalu. Dan 1 bulan terakhir sudah kembali menanam bibit padi di lahan seluas 7 rante miliknya.

Baca juga: Harga Gabah di Sumut Capai Rp7.200 Per Kg

“Sewaktu menjual padi/gabah terakhir kali seharga Rp 5.800, tapi sekarang sudah naik kata tetangga yang baru menjual,” ujarnya kepada Mistar.id, Senin (14/8/23).

Sementara itu, seorang pemilik kilang padi di kecamatan yang sama, Mian Simatupang mengatakan saat ini harga gabah cukup baik. Namun kualitas gabah di daerah Simalungun menurun dalam beberapa tahun belakangan.

“Kalau bagus kualitasnya dan keringnya pas, bisa mencapai Rp 7.000 per kilogram, basah Rp 6.000, naik memang sekarang harga gabah, naik pula harga beras. Tetapi itu kalau padi odong ya, di daerah (Kecamatan Panei) kita ini padi treser, harganya dibawah padi odong,” ujarnya.

Baca juga: Harga Gabah Dalam Kategori Baik

Menurut Mian, dari 32 kecamatan yang ada di Simalungun, Kecamatan Tanah Jawa merupakan penghasil gabah terbaik.

“Dari Tanah Jawa bisa lah dapat segitu, kalau di daerah kita ini tidak sampai Rp 7.000, kalau kering paling Rp 6.000, atau pun dibawahnya,” paparnya.

Mian mengatakan bahwa kualitas gabah di daerah Simalungun terbilang kurang baik dibandingkan dengan daerah kabupaten tetangga.

Baca juga: Harga Gabah di Tingkat Petani Sumut Naik

“Selama pengalaman yang kulalui, gabah yang kualitas baik itu dari arah Kabupaten Toba. Kalau dari sana bersih-bersih, berat-berat lagi,” terangnya.

Dilanjutkan Mian, perbandingan yang ditemukan pada gabah asal Simalungun dan gabah asal Toba adalah ketika gabah dimasukkan kedalam karung.

“Kalau dari Toba satu karung 80 sampai 85 kilogram, sedangkan dari Simalungun hanya 65 sampai 70 kilogram per karung,” imbuhnya.(indra)

Related Articles

Latest Articles