7.7 C
New York
Monday, November 4, 2024

DPRD Simalungun Desak Polisi Menindak Kasus Pungli di Wisata Perkebunan Teh Sidamanik

Simalungun, MISTAR.ID

Anggota DPRD Simalungun, Bernhard Damanik, mendesak aparat kepolisian bertindak tegas menyusul viralnya dugaan pungutan liar (pungli) di kawasan wisata perkebunan teh Sidamanik.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria berbaju merah meminta uang kepada pengunjung yang menggunakan sepeda motor dengan nada tinggi, serta menunjukkan perilaku tidak sopan.

“Kita harap pihak keamanan, khususnya Polsek Sidamanik, dapat rutin melakukan patroli. Jangan berdiam diri. Itu harapan kita,” ujar Bernhard pada Senin (4/11/2024).

Baca juga:DPRD Simalungun Baru Lanjut Bahas Ranperda Tertunda dan Pengembangan Pariwisata Kebun Teh Sidamanik

Bernhard menilai, kejadian ini sangat disayangkan karena dapat menimbulkan citra buruk bagi kawasan wisata Sidamanik yang sedang dikembangkan. Menurutnya, keamanan dan ketertiban merupakan hal mendasar yang perlu dijaga untuk mendukung perkembangan pariwisata.

“Kita menginginkan destinasi wisata itu berkembang, dan keamanan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan,” jelas politisi Partai NasDem ini.

Ia juga meminta Polsek Sidamanik untuk tidak hanya melakukan patroli, tetapi juga memberikan sosialisasi terkait keamanan.

“Harus ada tindakan tegas terhadap orang-orang yang melakukan tindakan pungli seperti itu, agar menimbulkan efek jera dan tidak ditiru orang lain,” tegasnya.

Sebagai anggota DPRD yang sudah menjabat empat periode, Bernhard juga meminta pihak pengelola parkir di kawasan tersebut memberikan pemahaman kepada petugas parkir mengenai tanggung jawab dan etika dalam bekerja.

“Jangan-jangan itu parkir liar. Kita juga berharap Dinas Perhubungan turun tangan dengan memantau aktivitas parkir dan bekerja sama untuk mengawasi praktik pungli,” tambahnya.

Bernhard menekankan pentingnya menciptakan kenyamanan bagi wisatawan, mengingat pariwisata yang maju akan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.

“Kita ingin destinasi yang nyaman. Karena ketika pariwisata berjalan dengan baik, yang menikmati hasilnya adalah masyarakat di situ,” ujarnya.

Di sisi lain, seorang pemuda setempat turut menyampaikan keprihatinannya terhadap aksi pungli yang kerap terjadi di lokasi wisata itu.

“Menjadi catatan buruk dan trauma kecil bagi para pengunjung. Menimbulkan efek jera untuk kembali ke kebun teh,” kata Sitio, salah satu pemuda yang sedang mengemban pendidikan di salah satu universitas di Pematangsiantar.

Hingga berita ini dikirim ke redaksi, pihak kepolisian setempat belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden pungli di kawasan wisata Sidamanik.

Kapolsek Sidamanik,  AKP Sathar Tampubolon yang coba dikonfirmasi Mistar.id melalui pesan Whats App dan panggilan telepon sejak pagi hari belum merespon.(indra/hm17)

Related Articles

Latest Articles