Simalungun, MISTAR.ID
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Simalungun tahun 2024 ini menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perparkiran sebesar Rp 500 juta.
Jumlah itu pun nantinya diharapkan dapat tercapai di tengah minimnya kesadaran terkait pembayaran parkir.
Adapun potensi yang menjadi titik parkir maupun retribusi berada di Kecamatan Bandar, Pematang Bandar, Bandar Huluan, Dolok Batu Nanggar, Siantar, Hutabayu Raja, Tanah Jawa, Sidamanik dan Raya.
Baca juga:Maksimalkan Kinerja, Dishub Simalungun Minta Penambahan Personel
Dari beberapa potensi parkir lainnya itu nantinya yang diharapkan Dishub masuk ke PAD Simalungun dari sektor perparkiran.
“Itu lah yang kita harapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) yang baru ini supaya lebih tertib lagi perparkiran. Salah satunya juga di Parapat,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Kabupaten Simalungun, Sabar Saragih, pada Senin (22/1/24).
Dengan target tersebut pula, Sabar pun berharap agar masyarakat sadar untuk membayar parkir. Disebutkan, masih terdapat daerah di Kabupaten Simalungun yang orang-orangnya masih minim kesadaran membayar parkir.
Baca juga:Catat! Ini Harga Kenaikan Tarif Parkir 2024 di Siantar
“Karena soal kesadaran diri pemilik kendaraan membayar parkir itu di Simalungun masih rendah. Di Saribu Dolok lah, kenapa sampai hari ini tidak jalan. Sebenarnya sudah ramai daerah itu. Pekan Saribu Dolok itu kan ramai, pernah kita buat di situ juru parkir (jukir). Masyarakat masih menolak, tapi selalu kita sosialisasikan,” ujar Sabar.
Untuk pengawasan, Sabar menyampaikan selalu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian. Apalagi di lokasi wisata yang kerap menjadi masalah soal perparkiran. Sosialisasi kerap dilakukan di lokasi wisata seperti Parapat.
“Dalam waktu dekat, kita akan ada melakukan penertiban di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Jasa penitipan mobil memang tidak ada koordinasinya. Kita mau pengunjung itu merasa aman dan nyaman,” tukasnya. (hamzah/hm16)
