Simalungun, MISTAR.ID
Musim kemarau beberapa minggu terakhir membuat debit air sungai di wilayah Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun berkurang.
Dampaknya, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Hatonduhan tidak bisa beroperasi maksimal.
Koordinator PLTMH Hatonduhan, Rony (35) mengatakan, debit air berkurang sehingga tidak mampu menggerakkan pembangkit yang menjadi sumber listrik masyarakat setempat.
Baca juga: PLTMH Hatonduan Mampu Alirkan Listrik Untuk 500 Rumah Huni
“Selama beberapa minggu ini kemarau, akibatnya debit air sungai berkurang. Kalau normal, bisa kita nyalakan seperti biasanya,” ujarnya kepada mistar.id, Senin (7/8/23).
Rony menambahkan, karena tidak maksimal, maka pemakaian listrik warga pun dibatasi. Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan kemampuan mesin pembangkit listrik.
“Untuk 1 unit rumah akan dibatasi 1 ampere (besaran arus listrik). Jika ada yang melebihi pemakaian, listriknya akan padam sendiri,” katanya.
Lanjutnya, hambatan terbesar pihak PLTMH pada saat musim hujan dengan banyaknya sampah di aliran arus sungai. Ini membuat mereka selalu melihat kondisi mesin agar tak ada sampah mengganggu arus.
Baca juga: PD Agromadear dan DLH Gali Potensi PLTMH di Simalungun
“Berhubung suplai listrik bakal terganggu kalau arus air terhalang sampah,” ungkapnya.
Pada saat musim hujan datang dan air surut ketika kemarau, Rony menjelaskan, kalau debit kecil tidak cukup untuk menghasilkan energi listrik.
“Mesin tidak pernah mati, kecuali saat jadwal perawatan sebulan sekali, karena diolesi minyak khusus atau perawatan,” tutupnya. (abdi/hm16)
