“Iya, akhir-akhir ini debit air di aliran irigasi kita semakin berkurang, padahal sebelum-sebelumnya tidak pernah begini, mungkin karena tanaman sawit di atas sana (Bah Butong) sudah banyak,” ucap Andi Tindaon, Senin (24/6/24).
Dikatakan Andi, berkurangnya debit air ini ditakutkan dapat mempengaruhi perubahan jenis tanaman, yang akan ditanam oleh petani.
“Kalau begini terus, lahan kita kekurangan air, dan kita takut tidak ada lagi yang menanam padi, tentu berpengaruh dengan program ketahanan pangan kita,” ucap Andi Tindaon.
Baca juga :Â Soal Konversi Teh di Sidamanik, Begini Penjelasan Praktisi Lingkungan Dr Ir Simon H Sidabukke
Andi Tindaong mengatakan jika ingin melakukan pemanfaatan air yang ada, dibutuhkan tenaga masyarakat, serta alat berat untuk pengerukan saluran irigasi.
“Untuk gotong-royong tentu tidak bisa hanya tenaga, karena ini saluran cukup panjang, dan ini perlu alat berat,” terang Andi.
