Simalungun, MISTAR.ID
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Simalungun terus melakukan pengawasan dari tahapan Pilkada yang saat ini sedang berlangsung seperti proses pencocokan dan penelitian (coklit). Dimana proses coklit merupakan tahapan pemutakhiran data pemilih untuk Pilkada serentak tahun 2024.
“Terkait kerawanan pelanggaran dari penyelenggaraan Pilkada Simalungun, dan ada 10 item yang kita tentukan terkait isu kerawanan, dimana saat ini memasuki tahapan Pilkada dan kini kita mengambil isunya yang dari tahun 2020 pada Pilkada lalu,” ujar Eles Januari Sinaga Kordiv Bawaslu Simalungun Pencegahan Partisifasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (Farmasi), Jumat (5/7/24).
Dijelaskan Eles Januari lagi, isu tahun 2020 pihaknya angkat lagi pada Pilkada 2024 saa ini lantaran ada kesamaan. Dan tidak mungkin mengangkat isu Pemilu di Pilkada yang akan berlangsung dalam beberapa bulan kedepan.
Baca juga:Â Coklit Pilkada 2024, Begini Bentuk Pengawasan Bawaslu SimalungunÂ
“Tidak mungkin isu Pemilu kita angkat di Pilkada ini. Ada 10 indikator yang kita perhatikan dalam pencegahan pelanggaran Pilkada di Simalungun,” ujarnya.
Ada pun beberapa kerawanan ataupun 10 indikator yang pihaknya perhatikan pun seperti netralitas ASN, perangkat nagori dan juga kelurahan, money politik dan hal ini pernah terjadi, kemudian isu Black Campaign.
“Jadi semua proses Coklit ini kita awasi, salah satunya dengan kita bentuk rumah atau Posko Kawal Hak Pilih pada Pemilihan Serentak Tahun 2024. Dan hal ini tentunya ada temuan kita dan KPU kita minta untuk melakukan perbaikan,” ungkapnya.
Baca juga:Â Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Simalungun Diminta Awasi Radiapoh Sinaga
“Ada temuan kita terkait prosedur yang dilaksanakan Pantarlih (KPU), dan itu sudah kita surati. Sudah kita arahkan agar tahapan yang berlangsung diselesaikan, apa yang menjadi temuan kita imbau selanjutnya menjadi perbaikan,” ungkapnya lagi.
