18.5 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Susanti Dorong 16 Kelurahan di Siantar Tuntaskan Rembuk Stunting

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Wali Kota Susanti Dewayani mendorong 16 kelurahan di Kota Pematangsiantar harus melaksanakan rembuk stunting.

Hal yang mempengaruhi adalah potensi penurunan mulai dari kondisi ibu hamil dan perekonomian keluarga pra sejahtera.

“Saat ini kita membuat program 16 kelurahan menjadi potensi locus stunting. Para Camat dan Lurah harus berkolaborasi untuk menurunkan angka stunting di wilayah kerjanya masing-masing,” kata Susanti saat membuka kegiatan Konvergensi Aksi III Rembuk Stunting di Hotel Sapadia, pada Rabu (12/6/24).

Baca juga:Agar Terhindar Stunting, Gizi Anak Deli Serdang Harus Terpenuhi

Dokter anak itu mengapresiasi angka stunting Kota Pematangsiantar tahun 2023 yang turun 6,6 persen dibandingkan tahun 2022, serta menjadi terbaik III di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Susanti mengatakan, penurunan stunting tidak dapat bergerak sendiri, sehingga harus bergerak bersama-sama dalam melakukan inovasi. Sehingga cita-cita dapat terwujud.

“Kalau kita bersama-sama, tidak ada yang berat. Mari kita jadikan sebagai penyemangat untuk terus menjalankan yang terbaik untuk Kota Pematangsiantar. Kita sama-sama bergerak menyukseskan program pemerintah yang menjadi fokus dan atensi Presiden RI. Selamat berjuang sebagai pelayan masyarakat. Kita akan dapat memperbaiki penurunan angka stunting,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB), Hasudungan Hutajulu mengatakan, keadaan saat ini patut disyukuri. Sebab berdasarkan survei penilaian kesehatan, angka sunting di Kota Pematangsiantar mengalami penurunan.

Baca juga:Tekan Stunting, Pemkab Labusel Gelar Posyandu Balita dan Lansia Serentak

“Dimohonkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk dapat melakukan percepatan penurunan stunting. Camat dan Lurah sebagai locus stunting,” kata dia seraya menambahkan saat ini juga dilakukan launching Sekolah Lansia Tingkat Kota Pematangsiantar.

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut, Syamsu Rizal Lubis mengatakan, untuk melakukan penurunan stunting terintegrasi perlu berkolaborasi dengan sektor dan lembaga non pemerintah.

“Bila ditangani secara baik, semua akan bisa teratasi dengan kolaborasi dan gotong royong yang baik,” sebutnya. (jonatan/hm16)

Related Articles

Latest Articles