16.8 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Seringnya Kecelakaan Tertabrak Kereta Api, Denny Siahaan Berikan Sejumlah Saran ke PT KAI

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Peristiwa kecelakaan di perlintasan kereta api kerap terjadi di beberapa daerah. Belakangan ini, kecelakaan maut yang melibatkan kereta api dengan kendaraan dari kecil hingga besar sering terjadi yang ikut merenggut sejumlah korban nyawa.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Pematang Siantar, Denny Torang Haulian Siahaan mengatakan, ada beberapa titik seringkali ditemui perlintasan kereta api belum dilengkapi palang pintu dengan petugas untuk menjaga perlintasan tersebut.

Kemudian rambu-rambu seperti sirine. Padahal daerah itu merupakan akses jalan yang seringkali dilewati masyarakat.

Baca juga: Ini Identitas Pria Lansia yang Tewas Tertabrak Kereta Api di Helvetia

“Menurut pendapat saya, kiranya pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Pematang Siantar turun ke lokasi-lokasi jalan umum yang tidak memiliki palang. Ataupun perlintasan liar yang masih belum dilengkapi palang pintu, bila dianggap membahayakan lebih baik ditutup,” ujar Denny saat diwawancarai mistar.id, pada Senin (31/7/23).

Perlintasan liar katanya, merupakan perpotongan antara jalur kereta api dan jalan yang dibuat tidak dengan jalur ‘si ular besi’ atau kerap disebut ilegal. Apabila perlintasan yang tidak dilengkapi dengan palang pintu lebih baik ditutup, karena sangat membahayakan pengguna jalan.

Bahkan terkadang saat melintasi di perlintasan rel kereta api tak berpalang pintu dan kondisinya juga gelap. Sehingga pengemudi tak menyadari ada kereta api yang melintas.

“Namun semua ini perlu kajian-kajian dari pihak PT KAI, jangan sampai ada nyawa melayang, hanya karena berpegangan selama ini belum ada korban, seperti di Kota Pematang Siantar,” sebut politisi dari PDI Perjuangan ini.

Baca juga: Diduga Mau Selamatkan Anjingnya, Seorang Pria Tertabrak Kereta Api di Medan

Namun di sisi lain, lanjut Denny, pada umumnya pengendara sepeda mobil maupun mobil yang tidak sabar alias main nyelonong yang sering menjadi korban. Padahal palang pintu sudah turun, tapi tetap melaju dengan alasan biar cepat sampai tujuan.

“Inilah yang juga merupakan salah satu faktor seringnya terjadi kecelakaan di perlintasan, walaupun sudah berbunyi sirine dan petugas menutup jalan dengan palang, kadang warga lalai dan tidak menghiraukan rambu-rambu,” tuturnya.

Maka dari itu, dia meminta kepada masyarakat yang menggunakan kendaraan sedang melintas agar mematuhi rambu-rambu di perlintasan kereta api.

“Kiranya patuhi rambu-rambu yang ada, jangan sepele atau anggap enteng saat melintasinya. Sebab hitungan detik bila lengah dapat berakibat fatal,” kata Denny.

Baca juga: 2 Wanita Pengendara Sepeda Motor Tewas Ditabrak Kereta Api di Sergai

Meski begitu pun, masih kata dia, perlintasan kereta api membahayakan pengguna jalan karena tidak dilengkapi faktor keselamatan seperti palang pintu dan rambu-rambu. Denny meminta kepada PT KAI supaya ditempatkan petugas resmi untuk menjaga perlintasan tersebut.

“Kita juga meminta PT KAI untuk membenahi pembangunan struktur dan infrastruktur menjadi lebih baik lagi, untuk meminimalisasi agar nyawa warga tidak melayang di perlintasan kereta api,” pungkasnya.

Denny berharap, supaya tragedi kecelakaan di sejumlah daerah itu menjadikan pelajaran bagi masyarakat dan pihak terkait lainnya agar selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan. (yetty/hm16)

Related Articles

Latest Articles