18.6 C
New York
Friday, September 27, 2024

RSUD Djasamen Saragih Bakal Jadi Pusat Penyembuhan Pasien Stroke

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar bakal menjadi pusat penyembuhan penyakit stroke seiring dengan banyaknya jumlah pasien yang datang.

“Kedepannya kita doakan, RSUD dr Djasamen Saragih menjadi pusat penyembuhan pasien stroke,” ucap Wakil Direktur III Bidang Keuangan, Perencanaan dan Umum ,Rina Santaria Purba, Rabu (6/12/2023).

Menurutnya, pasien yang datang berobat ke rumah sakit plat merah itu paling banyak Poli Jiwa, Fisioterapi dan Radiologi.

Baca juga:RSUD Djasamen Saragih Miliki 47 Unit Mesin Cuci Darah, Layani Pasien BPJS Kesehatan

Dikatakan, per November 2023 rumah sakit kelas B itu telah melayani 52.314 pasien, baik dari luar kota maupun dalam kota.

“Didominasi pasien luar kota yang berobat ke rumah sakit kita. Per November rawat jalan 50.917 dan rawat inap 1.397 pasien. Pasien dari Kota Pematang Siantar 12.500 pasien, dari kecamatan Siantar Timur yang paling banyak ya. Kalau untuk dokter umum kita ada 15 orang,” terangnya.

Rina memaparkan, pihaknya melakukan serangkaian sosialisasi kepada masyarakat tentang masalah kesehatan, semisal pentingnya memahami penyakit stroke, ginjal dan sebagainya. Kemudian melaksanakan pemberitahuan baik melalui pengumuman-pengumuman hingga pemasangan billboard.

“Per triwulan kita lakukan sosialisasi, billboard kita juga ada sampai ke Padang Sidempuan ya,” sebutnya sembari menyebutkan adanya 41 dokter spesialis di rumah sakit itu.

Baca juga: Resmikan Cath Lab Jantung RSUD Djasamen Saragih, Ini Kata Wali Kota Siantar

Selain itu, tambah Rina, RSUD dr Djasamen Saragih juga telah memiliki layanan Cath Lab, yaitu pelayanan yang dilakukan di laboratorium kateterisasi jantung dan angiografi untuk menentukan diagnostik penyakit jantung dan pembuluh darah. Biasanya orang menyebut layanan ini dengan sebutan pemasangan ring/cincin jantung.

“Seiringnya waktu penyakit manusia telah berkembang, seperti kita ketahui bersama. Hal itu menjadi dorongan bagi rumah sakit pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga sudah melayani pasien yang kurang mampu. Bahkan ada yang tidak memiliki identitas. Tindakan itu bagian untuk mengedepankan asas kemanusiaan.

“Ada itu instruksi dari Bu Wali Kota. Juga ada pasien kurang mampu yang dapat rekomendasi dari Dinas Sosial (Dinsos) kita masukkan. Bahkan kalau tidak sanggup dalam biaya itu, rumah sakit kita yang menanggungnya,” ucapnya. (jonatan/hm17)

Related Articles

Latest Articles