23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Pelaku UMKM Manfaatkan Digitalisasi untuk Bertahan di Masa Pandemi Corona

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi besar dan krusial bagi perekonomian Indonesia. UMKM berperan juga untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.

UMKM menyumbang devisa bagi negara sebab pasarnya tidak hanya menjangkau nasional, melainkan hingga ke luar negeri, dengan cara menerapkan digitalisasi. Ini terbukti bisa memperoleh keuntungan lebih untuk mengembangkan usaha mereka.

Ricky Toreh, pemilik usaha Limbah Karya Mandiri yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja tepatnya di depan Universitas Simalungun menyebutkan, lebih sering beralih ke usaha digital selama pandemi Covid-19.

“Justru sangat memanfaatkan momentum ini untuk memperluas penetrasi pasar, karena di masa pandemi corona telah terjadi perubahan pola konsumsi pasar dari konvensional menjadi digital,” ungkapnya, Senin (25/1/21).

Baca Juga:Ini Kiat Bertahan Hidup di Masa Pandemi

Dia juga menambahkan, saat ini, ia juga menggunakan aplikasi online untuk mencatatkan pembukuan keuangan usaha agar lebih teliti dan memudahkan dalam mengetahui pos-pos pengeluaran dan pemasukan.

Menurutnya, media sosial berpotensi untuk membantu pelaku UMKM dalam memasarkan produknya. Dengan aplikasi media sosial sudah tersedia mulai dari pesan instan hingga situs jejaring sosial, yang menawarkan pengguna untuk  berinteraksi, berhubungan, dan berkomunikasi satu sama lain.

Keuntungan lainnya, sebut Ricky, dengan manajemen seperti ini adalah hasil cepat terlihat sehingga pemasaran dapat melakukan tindakan koreksi atau perubahan, apabila dirasa ada yang tidak sesuai.

Biayanya pun jauh lebih murah daripada pemasaran konvensional, jangkauan lebih luas karena tidak terbatas geografis, dapat diakses kapanpun tidak terbatas waktu, dan hasil dapat diukur, misalnya jumlah pengunjung situs, dan jumlah konsumen yang melakukan pembelian daring.

Baca Juga:Bisnis Food and Beverages Paling Bertahan di Masa Pandemi 

“Sangat membantu sekali. Sejak awal pandemi menghantam usahanya, omset penjualan menurun sangat drastis hingga 85%. Sejak lebih sering beralih menggunakan E-commerce proses jual beli dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu,” sebut dia.

Di sisi lain, menggunakan digital pun memiliki kelemahan, di antaranya barang yang diperlihatkan akan mudah ditiru pesaing (kompetitor). Reputasi menjadi tidak baik ketika ada respon negatif atau comen terhadap produk yang kita tunjukkan.

“Kadang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Kompetitor juga bisa mengetahui harga barang kita, sehingga bisa terjadi persaingan harga,” tuturnya.

Tapi, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berusaha. Ia tetap menumbuhkan keberanian untuk mencoba hal yang baru, berlaku profesional, dan sabar menunggu hasil sambil terus berkreasi.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles