8.8 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Nisma Ramadhani Korban Terseret Arus Banjir di Jalan Viyata Yudha Siantar, Sosok Baik di Mata Teman-temannya

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Nisma Ramadhani (17), warga Jalan Nanggordaha menjadi korban terjangan arus banjir deras yang tak jauh dari kediamannya, di Jalan Viyata Yudha, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar, Minggu (27/8/23) malam .

Siswi di SMA Negeri 6 Pematang Siantar, yang duduk di kelas XI Merdeka I ini dikenal baik oleh teman-teman satu sekolahnya.

Nisma sapaan hangat di teman-temannya, adalah pribadi yang sopan, ramah dan tidak mudah marah. Hal itu diungkapkan oleh Andin Mei Hany, teman sebangkunya di sekolah.

Baca juga: Seorang Remaja Putri Dijambret Kenalanannya Di Medsos, Korban Terseret-seret Hingga Luka Serius

Gadis cantik yang dipanggil Hany ini, bersama teman-temannya ikut mengantarkan jenazah Nisma ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Setia Negara I, dekat SMP Negeri 10. Pemakaman ini khusus untuk keluarga anggota tentara TNI.

Amatan mistar.id di lokasi, pada Senin (28/8/23), terlihat sekelompok siswa-siswi yang berasal dari sekolah SMA Negeri 6 Pematang Siantar itu menangis saat proses pemakaman berlangsung.

“Nisma itu orangnya baik banget. Gampang senyum, dan tidak mau marah. Serta suka menolong kawan-kawannya,” ucap Hany sambil menyeka air matanya yang keluar tiada henti sambil bercerita.

Baca juga:Begini Kronologinya Siswi SMAN 6 yang Tewas Usai Terobos Banjir di Siantar

Hany tidak menyangka dengan nasib naas yang menimpa kawannya itu. Ia pun tidak memiliki firasat apa-apa saat terakhir kali mereka bertemu di sekolah.

Saat itu, cerita Hany, Nisma menemani dia menunggu jemputan orang tuanya di sekolah pada hari Sabtu (26/8/23) siang. Beberapa kali Hany menyuruh Nisma untuk meninggalkannya sendirian, karena merasa tidak enakan pada Nisma jadi lama pulang ke rumah.

“Dia (Nisma, red) gak mau pulang. Aku bilang, udah pulang duluan aja. Tapi dijawabnya, gak usah, aku mau menunggu kau. Saya tanya, apakah kau gak lapar? Dijawabnya, lapar, tapi ga apa-apa. Kita menunggu mamak mu aja. Kamu sendiri menunggu jemputan, kasihan,” cerita Hany dengan nada terbata-bata.

Baca juga: Terseret Banjir di Jalan Viyata Yudha, Siswi SMAN 6 Pematang Siantar Tewas

Selain itu, sambung dia, Hany masih melakukan komunikasi melalui chattingan di WhatsApp pada hari Minggu pukul 16:00 WIB tepatnya sebelum kejadian naas itu. Hany menanyakan pada Nisma tentang pekerjaan rumah (PR). Saat itu, Nisma masih meresponnya. Tapi selanjutnya, chatting Hany pada Nisma tidak berbalas lagi.

Indri juga merasakan duka. Teman sekelasnya semasa di kelas X tersebut tak bisa berkata-kata karena tidak menyangka Nisma meninggal begitu cepat.

“Dia (Nisma, red) adalah murid pintar. Dia juara satu di kelas kami dulu. Meski pintar, tapi anaknya tak sombong. Bahkan ketika kita mau tanya tentang pelajaran, dia mau berbagi, tidak payah memberitahu,” kata Indri yang juga diamini oleh teman-temannya yang lain ketika melakukan takziah untuk mengantarkan jenazah korban ke peristirahatan terakhir.

Baca juga: Jembatan Penghubung Amblas, Mobil Avanza Sempat Terseret Banjir di Tanjung Morawa

Namun, ada salah seorang siswa yang merupakan teman sekelasnya juga, Fiqri Arya merasakan firasat buruk saat terakhir bertemu dengan Nisma.

“Saat jumpa berpapasan dengan Nisma pada Hari Sabtu itu, dia tidak biasanya tak pakai jilbab. Biasanya, Nisma tidak lupa pakai jilbab kalau saya lihat kemana pun pergi,” tuturnya.

Di mata Fiqri, sosok Nisma dikenal ramah dan pandai bergaul. Tak hanya itu, katanya, dalam bidang akademik Nisma terkenal pintar dan rajin.

Namun, apa boleh buat kata Fiqri. Peristiwa itu telah terjadi dan teman-temannya pun tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu Nisma.

“Kami cuma bisa mendoakan, semoga almarhumah husnul khotimah dan amal baiknya diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ucap Mulyadi serta teman lainnya dari almarhumah. (yetty/hm17)

Related Articles

Latest Articles