17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Idul Adha 1441 H, Jumlah Hewan Kurban Turun Jadi 800 Ekor Di Siantar

Pematangsiantar / Mistar

Menyambut Idul Adha 1441 Hijriah, pemotongan hewan kurban di luar Rumah Potong Hewan (RPH) maka sesuai instruksi Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan) Syamsul Ma’arif mengingatkan masyarakat agar minta izin pada pemerintah daerah.

Ketua Dewan Mesjid Indonesia Kota Pematangsiantar HM Natsir Armaya Siregar mengatakan, himbauan seperti ini memang tiap tahun dilakukan oleh dinas terkait di Siantar. Sebab, hewan-hewan yang akan dikurbankan memang harus sehat. Yang menentukan hewan itu sehat, jelas dari dinas yang membidanginya.

“Sebelumnya, hewan-hewan ini memang juga sudah diperiksa. Ketika hewan itu datang ke Siantar, pasti udah ada petugas – petugas diperbatasan ataupun ketika membawa kemari. Hal ini bagus, mengantisipasi jika ada hewan kurban yang kurang bagus, seperti memiliki penyakit antraks misalnya,”ujarnya, Rabu (29/7/20).

Baca juga : Mesjid Raya Siantar Siap Digunakan Saat Idul Adha 1441 H

Dia juga menyebutkan, bahwa jumlah hewan kurban tahun ini menurun dari tahun sebelumnya mencapai ribuan ekor. Tahun ini hanya 800an ekor sapi dan 50 ekor kambing yang akan dikurbankan pada 90 titik lokasi di Siantar. Kesemuanya, sudah mendapatkan izin Pemko Pematangsiantar dan akan dipantau terkait wabah virus Covid-19.

“Sebenarnya, pemotongannya pun tidak wajib harus di RPH di momen Idul Adha begini. Tapi, kalau hari biasa, barangkali harus wajib, saya pun tidak tahu. Tapi, silakan saja bagi yang ingin memakai jasa RPH,” tuturnya.

Nantinya, dalam pelaksanaan pemotongan hewan-hewan kurban tersebut pun harus mematuhi Protokol kesehatan di masa pandemik ini. Dimana, setiap satu hewan kurban sudah ditetapkan orang-orang yang akan memotong hingga selesai. Biasanya ditangani 4-5 orang untuk satu sapi. Alat potong juga tidak boleh berganti-ganti dengan yang lain.

Baca juga : Sholat Idul Adha Diminta Dilaksanakan dengan Protokol Ketat

“Sebelum dimulai kegiatan pemotongan hewan kurban, para panitia pelaksana harus steril dengan Covid-19. Cuci tangan dan pakai masker jangan lupa, serta alat potong atau pisau bawa sendiri. Dan masyarakat dihimbau untuk tidak melihat jalannya pemotongan hewan kurban,”ungkap Armaya.

Dia juga berharap, masyarakat yang berkurban, agar mengantar daging kurban langsung ke rumah warga langsung. Kalaupun tidak bisa diantar ke rumah warga itu, bisa dilakukan pembagian waktu menjadi beberapa gelombang agar tak terjadi kerumunan massa. Selain itu, manfaatkan usaha para UMKM untuk wadah daging kurban tersebut. Jangan pakai plastik, melainkan besek (anyaman bambu, red), agar bermanfaat selanjutnya.

“Mungkin bisa membuat kupon atau sebisanya agar jangan sampai masyarakat berkumpul di area tempat kurban. Dan setiap warga yang ambil kurban wajib pakai masker,”tegasnya.(yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles