10.3 C
New York
Monday, May 13, 2024

Dinkes Siantar Tidak Tahu Virus Nipah Yang Jadi Ancaman Pandemi Baru di Indonesia

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Walaupun sampai saat ini kejadian infeksi virus nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak terkait agar mewaspadai potensi penyebaran virus tersebut.

Sayangnya, ketika hal ini dikonfirmasi pada Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar sepertinya tidak tahu tentang virus yang menyebabkan kematian pada ternak babi dan manusia di Semenanjung Malaysia.

“Ga ada itu kami dengar, belum ada,” Ucap Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pematang Siantar dr Erika Silitonga dengan singkat, Jumat (29/1/21).

Ia pun tampak cuek dan tidak ingin membicarakan tentang virus tersebut sambil memainkan handphonenya.

Baca juga: China Bakal Hadapi Virus Corona Gelombang Kedua, Data Diklaim Manipulasi

Padahal, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) telah mengeluarkan himbauan untuk tetap waspada dengan kemungkinan penyebaran virus Nipah ke Indonesia, yang mirip dengan Covid-19.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan, Didik Budijanto, Virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis yang bisa menular dari hewan seperti kelelawar dan babi ke manusia. Tingkat kematian virus Nipah mencapai 75% dan sampai saat ini belum ada vaksinnya.

“Mengingat letak Indonesia yang secara geografis berdekatan serta mempunyai persamaan ekologi dengan Malaysia dan Singapura, maka dikhawatirkan agen penyakit Nipah masuk ke Indonesia,” Ucapnya.

Baca juga: Peneliti Temukan 6 Jenis Virus Pada Kelelawar Buah di Indonesia

Dikarenakan dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah, yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera. Khususnya Sumatera Utara yang berdekatan dengan Malaysia.

Sehingga, ucap Didik, ada kemungkinan penyebaran virus nipah melalui kelelawar atau melalui perdagangan babi yang ilegal dari Malaysia ke Indonesia. Maka dari itu dihimbau untuk berhati-hati. (Yetty/hm06)

Related Articles

Latest Articles