Pematang Siantar, MISTAR.ID
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GKMI) Pematang Siantar – Simalungun menggelar unjuk rasa di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematang Siantar, Rabu (12/7/23). Mereka meminta kejaksaan memeriksa Plt Kadis Kominfo, Johannes Sihombing.
Dalam keterangannya, Ketua GMKI, Armada Simorangkir mengaku telah melaporkan Plt. Kadis Kominfo dan salah seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Keduanya diduga terlibat dalam kasus dugaan indikasi pekerjaan mark up pada pengelolaan pusat data pemerintah daerah tahun 2021. Nilainya cukup fantastis, yakni, Rp1.812.422.000.
Baca juga :Â Sambut Kapolres Siantar Baru! Massa GMKI Gelar Aksi Turun ke Jalan, ini 9 Tuntutannya
“Serta dokumen-dokumen bersangkut dengan kegiatan pekerjaan pengelolaan pusat data pemerintah daerah tahun 2021 agar segera disita supaya melakukan penyelidikan atas laporan pengaduan kami,” kata Armada.
Mereka juga meminta Wali Kota, Susanti Dewayani agar Plt Kadis Kominfo, Johanes Sihombing dicopot dari jabatannya.
Sementara itu Johanes Sihombing berdalih bahwa ia menjabat sebagai Plt Kadis Kominfo per Mei tahun 2022, sementara proyek yang dilaporkan pada tahun 2021. “Bisa-bisa saja itu sebagai aspirasi,” katanya melalui sambungan telepon.
Ketika dikonfirmasi, Armada Simorangkir tetap meminta agar Johanes diperiksa meskipun saat proyek pengerjaan pengelolaan pusat data ia belum menjabat.
Baca juga :Â Johannes Sihombing Dipercaya jadi Plt Kadis Kominfo Siantar
“Karena kami menduga dia (Johanes,red) tetap ada keterlibatannya,” ujarnya.
GMKI telah menyerahkan bundelan data dugaan Mark up pada proyek itu saat berunjuk rasa di Kejaksaan Negeri Siantar. Data itu diterima Kasi Intel Kejari, Rendra Pardede.
“Kami terima dan akan kami koordinasikan ke pimpinan. Dan jika dikemudian hari kalau ada hal yang perlu disampaikan kepada kami, silahkan datang ke kantor,” ucapnya saat menerima laporan GMKI. (Gideon/hm19).
