Siantar, MISTAR.ID
Guna mengembangkan kapasitas dan pembinaan masyarakat anti narkoba, pihak Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pematangsiantar melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) terhadap 20 jurnalis yang akan menjadi penggiat anti narkoba.
Bimtek yang digelar selama dua hari yakni, Senin (24/8/20) dan Selasa (25/8/20), dinamai dengan “Kegiatan Pengembangan Kapasitas dan Pembinaan Masyarakat Anti Narkoba Melalui Bimtek Penggiat Anti Narkoba di instansi Swasta Tahun 2020”.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Pematangsiantar, Dewi Sartika Tarigan yang juga menjadi nara sumber dalam kegiatan tersebut menjelaskan, Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) para Jurnalis Penggiat Anti Narkoba ke depannya.
“Tugasnya pertama, menyuarakan atau mensosialisasikan tentang bahaya narkoba, minimal di lingkungan tempatnya bekerja. Lalu yang kedua, menjadi mediator atau penghubung. Misalnya ada rekannya yang takut direhab, penggiat anti narkoba dapat menghubungkannya ke BNNK,” ujarnya.
Baca Juga:BNN Siantar Paparkan Barang Bukti Penangkapan Bandar Narkoba, Tersangka Terancam 20 Tahun Dipenjara
Tugas selanjutnya, kata Dewi, jurnalis penggiat anti narkoba harus mampu memberikan penjelasan mengenai bahaya narkotika minimal di lingkungan kerjanya. “Tugas lainnya adalah menjadi fasilitator, atau mampu menyediakan tempat layanan anti narkoba di lingkungan kerjanya,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Dewi menegaskan, pemberantasan narkoba harus diawali dari diri dan lingkungan sendiri. “Semuanya berawal dari diri kita sendiri, oleh karena itu pemberantasan narkoba membutuhkan sinergitas dari seluruh pihak, bukan semata-mata hanya tanggungjawab BNN, polisi dan lainnya,” ungkapnya.
Kepada para jurnalis yang mengikuti Bimtek, Dewi menegaskan, bahwa tugas penggiat anti narkoba hanya untuk membantu BNNK dalam mensosialisasikan bahaya narkoba. “Tugas penggiat anti narkoba membantu BNNK dalam sosialisasi, bukan untuk melakukan pemberantasan narkoba,” tandasnya.(ferry/hm10)
